Oleh Veeramalla Anjaiah
Pakistan, sebuah negara di Asia Selatan, melaporkan kasus polio kelima sepanjang tahun ini setelah seorang anak mengalami kelumpuhan di kota Quetta, barat daya provinsi Balochistan dan akhirnya meninggal, lapor kantor berita IANS pada tanggal 9 Juni dengan mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan Pakistan.
Anak berusia dua tahun yang terkena dampak tersebut mengalami kelumpuhan pada kakinya di tanggal 29 April, kata Kementerian Kesehatan pada 8 Juni dalam sebuah pernyataan.
"Penyakitnya semakin parah dan kelemahan menyebar ke lengannya, dan sayangnya meninggal di sebuah rumah sakit di kota pelabuhan selatan Karachi beberapa minggu kemudian," ujar Kementerian Kesehatan.
Sampel yang diambil dari dirinya, saudara laki-lakinya dan sepupunya, yang tinggal serumah, mengonfirmasi adanya virus polio liar tipe 1, demikian pernyataan yang dikutip dari laporan kantor berita Xinhua.
Pakistan, salah satu dari dua negara endemik polio yang tersisa di dunia bersama dengan negara tetangganya Afghanistan, telah memulai upaya vaksinasi polio secara nasional untuk menginokulasi lebih dari 16,5 juta anak di bawah 5 tahun setelah negara Asia Selatan tersebut melaporkan kasus kelima virus polio liar di tahun ini, mengguncang upaya negara untuk memberantas penyakit yang melumpuhkan ini.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penularan endemik virus polio liar terus berlanjut di wilayah Afghanistan dan Pakistan serta menambahkan bahwa kegagalan menghentikan polio di wilayah terakhir ini dapat mengakibatkan kebangkitan penyakit ini secara global.
Kementerian Kesehatan Pakistan mengatakan bahwa kampanye vaksinasi selama lima hari ini dilakukan menjelang gerakan masyarakat besar-besaran yang diperkirakan terjadi di seluruh negeri menjelang hari raya Idul Adha yang akan datang pada bulan ini.
Menurut surat kabar The Country Today, upaya vaksinasi akan dilakukan di 66 distrik di Pakistan di mana 33 distrik akan diinokulasi lengkap dan 30 distrik akan diinokulasi sebagian.
Mengutip Kementerian Kesehatan, laporan media mengatakan bahwa kampanye vaksinasi nasional berfokus di ibu kota federal Islamabad, 20 distrik di provinsi Balochistan barat daya, 23 distrik di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa, 16 distrik di provinsi Sindh selatan dan enam distrik di provinsi Punjab bagian timur.
Menurut laporan surat kabar Dawn, kasus polio keempat pada tahun 2024 dilaporkan di hari Sabtu (1 Juni) dari distrik Shikarpur, provinsi Sindh.
Menurut Institut Kesehatan Nasional di Islamabad, kasus terbaru juga merupakan virus Polio Liar Tipe-1 (WPV1), sama seperti kasus-kasus sebelumnya. Virus yang diisolasi dari sampel berasal dari cluster YB3A yang diimpor dari WPV1.
"Ada tiga serotipe Wild Poliovirus [WPV] --- Tipe 1 [WPV1], Tipe 2 [WPV2] dan Tipe 3 [WPV3], dan dua di antaranya --- WPV2 dan WPV3 --- telah diberantas, sementara upaya global sedang dilakukan untuk memberantas WPV1, yang masih mewabah di dua negara tetangga --- Pakistan dan Afghanistan," jelas The Country Today.
Menurut situs berita Voice of America (VOA), polio, penyakit virus yang sangat menular yang terutama menyerang anak-anak di bawah 5 tahun, menyebar melalui kotoran, penularan melalui mulut, atau makanan dan air yang terkontaminasi. Meskipun tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat dicegah melalui vaksinasi. Pakar kesehatan memperingatkan bahwa virus polio masih ada di Pakistan, khususnya di pusat perkotaan seperti Karachi, Quetta dan Peshawar.
Berdasarkan data, jumlah total kasus virus polio liar di Pakistan pada tahun 2019 adalah 147 kasus, dibandingkan dengan 84 kasus di tahun 2020, satu kasus pada tahun 2021, 20 kasus di tahun 2022, enam kasus pada tahun 2023 dan lima  kasus di tahun 2024.
Menurut The Country Today, kampanye imunisasi polio di Pakistan dimulai pada tahun 1974, meskipun upaya pemberantasan secara resmi dimulai di tahun 1994, dan infeksi ini tetap menjadi endemik meskipun lebih dari 100 putaran vaksinasi telah dilakukan dalam satu dekade terakhir.
Pakistan memiliki jumlah kasus polio tertinggi di dunia pada tahun 2014.
Pakistan seharusnya meningkatkan kampanye vaksinasi polionya serta meningkatkan program pelatihan bagi petugas vaksinasi dan mendidik masyarakat umum di negara tersebut. Namun, Pakistan masih gagal memberantas polio, tidak seperti negara-negara lainnya di dunia.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
