Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Jammu dan Kashmir Menjanjikan 'Healing Touch' bagi Warga Kashmir

11 Maret 2024   10:24 Diperbarui: 11 Maret 2024   10:25 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masyarakat Jammu dan Kashmir sedang menghadiri sebuah acara kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi di Stadion Bakshi, Srinagar. | Sumber: JanamOnline

Pada tahun 1947, negara bagian J&K yang saat itu menjadi princely state (wilayah kerajaan) secara resmi bergabung dengan India melalui Perjanjian Aksesi. Pakistan menolak untuk mengakui perjanjian ini dan berperang beberapa kali dengan India terkait J&K. Karena terorisme lintas batas Pakistan, beberapa ribu orang Kashmir terbunuh selama beberapa dekade.

Pada tahun 2019, setelah penghapusan Pasal 370, perdamaian dipulihkan di J&K.

"Keputusan untuk mencabut Pasal 370, yang seolah-olah bertujuan untuk mengintegrasikan Jammu dan Kashmir dengan wilayah lain di negara ini, telah membuat banyak warga Kashmir merasa terpinggirkan dan kecewa. Kunjungan Modi [...] memberikan kesempatan unik untuk mengatasi sentimen ini, menawarkan secercah harapan bagi kawasan yang mendambakan stabilitas dan inklusi," tulis Nasir Kuehami dan Ummar Jamal, keduanya adalah pemimpin Asosiasi Mahasiswa J&K, dalam sebuah artikel di surat kabar Asian Lite baru-baru ini.

Masyarakat Jammu dan Kashmir sedang menghadiri sebuah acara kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi di Stadion Bakshi, Srinagar. | Sumber: JanamOnline
Masyarakat Jammu dan Kashmir sedang menghadiri sebuah acara kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi di Stadion Bakshi, Srinagar. | Sumber: JanamOnline

Perdana Menteri India mengambil bagian dalam program "Viksit Bharat Viksit Jammu dan Kashmir" dan meresmikan beberapa proyek senilai 64 miliar rupee (AS$774 juta) yang berkaitan dengan pertanian dan pariwisata.

"Saya mendapat kesempatan untuk meresmikan beberapa proyek pembangunan terkait pariwisata [...] Kekuatan pembangunan, kemungkinan pariwisata, pemberdayaan petani dan kepemimpinan pemuda Jammu dan Kashmir. Jalan untuk membangun Jammu dan Kashmir yang maju akan muncul dari sini," lapor DD News mengutip ucapan sang PM.

Namun tidak mudah untuk mengatasi keluhan para warga Kashmir.

"Menangani keluhan warga Kashmir memerlukan lebih dari sekedar tindakan politik. Kunjungan Modi harus didukung oleh strategi komprehensif yang mengatasi defisit kepercayaan yang mendalam di kawasan. Hal ini memerlukan upaya tulus untuk memahami dan memenuhi aspirasi masyarakat lokal, melampaui batas-batas retorika politik. Penting untuk menyadari bahwa manuver politik saja tidak dapat menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi Kashmir. Diperlukan pendekatan holistik, yang memprioritaskan pembangunan kembali kepercayaan, memulihkan keadaan normal dan memberdayakan penduduk lokal. Kunjungan Modi harus mengkatalisasi pendekatan tersebut, menumbuhkan narasi persatuan dan pemahaman," ujar Nasir dan Ummar.

Dalam kunjungannya ke J&K, Modi, menurut surat kabar The Print, juga telah meresmikan proyek tempat suci Hazratbal di Srinagar.

Terletak di sepanjang Danau Dal yang terkenal, Hazratbal adalah situs yang dihormati oleh umat Islam karena diyakini menyimpan sehelai rambut dari janggut Nabi Muhammad.

Proyek ini dipandang sebagai "perkembangan positif" oleh seorang diplomat Afghanistan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun