"Kunjungan Jenderal Pierre Schill menyoroti komitmen bersama Perancis dan India untuk memperkuat kolaborasi strategis mereka di bidang pertahanan, keamanan dan teknologi. Kunjungan bilateral dan berbagai latihan antara militer kedua negara melambangkan ikatan jangka panjang antara angkatan bersenjata dan memperkuat dedikasi mereka untuk meningkatkan stabilitas regional dan keamanan internasional," EFSAS melaporkan mengutip pernyataan Prancis tentang kegiatan Jenderal Prancis di India.
Sebagai "pemimpin" negara-negara Selatan, negara-negara Utara menjangkau India lebih dari sebelumnya. India telah berkembang sangat pesat secara ekonomi. Hal ini juga menjelaskan perluasan hubungan India dengan Amerika Serikat di berbagai bidang, termasuk pertahanan. AS kini menjadi mitra dagang terbesar India, termasuk perdagangan jasa. India telah menandatangani Free Trade Agreement (FTA) dengan Australia dan sedang merundingkan FTA dengan Inggris dan Uni Eropa, meskipun dengan Kanada hal ini ditunda karena perbedaan politik.Â
Hal ini juga menjelaskan bahwa meskipun India adalah anggota organisasi antar pemerintah Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Iran dan Uni Emirat Arab (BRICS) dan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), India juga semakin aktif mendukung Quad dan Konsep Indo-Pasifik, yang keduanya ditentang oleh China dan Rusia.
"India memegang 'kepemimpinan' negara-negara Selatan namun juga memperkuat hubungannya dengan Negara-negara Utara. Hal ini sesuai dengan kebijakan India untuk 'menyeimbangkan kembali' hubungan eksternalnya," lapor EFSAS mengutip perkataan Kanwal Sibal, mantan Menteri Luar Negeri India
"India saat ini berada di dalam 'sweet spot' namun tidak bisa lepas dari dampak gangguan politik, ekonomi dan keamanan global. Negara ini membutuhkan lingkungan internasional yang damai untuk mempertahankan pertumbuhannya yang stabil. Pemerintah mempunyai sarana yang terbatas untuk memastikan hal tersebut. Pada akhirnya, negara ini harus bergantung pada diplomasi yang cerdik dan dengan cepat membangun kekuatan internal dengan aatmanirbharta [kemandirian] untuk menghadapi tantangan di masa depan," ujar Sibal.
India akan tetap menjadi salah satu jaringan diplomatik dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Menurut Lowy Institute, Indeks Diplomasi Global adalah alat interaktif yang memetakan jaringan diplomatik paling signifikan di dunia. Indeks ini mencakup 66 negara atau wilayah di Asia, Kelompok 20 (G20) dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), berdasarkan data yang dikumpulkan hingga bulan November 2023.Â
Indeks ini memvisualisasikan di mana negara-negara atau wilayah tersebut berinvestasi dalam diplomasi, bagaimana mereka dibandingkan satu sama lain dalam hal jejak diplomatik global dan bagaimana jaringan mereka berkembang seiring berjalannya waktu.
Pada tahun 2016, Lowy Institute pertama kali meluncurkan Indeks Diplomasi Global untuk mengatasi kesenjangan ini dengan memetakan jaringan diplomatik paling signifikan di dunia.
Menurut majalah Newsweek, China adalah kekuatan diplomatik terbesar di dunia, dengan kehadiran yang lebih luas di seluruh dunia dibandingkan AS.