Kekecewaan China tidak hanya sekedar pergantian kepemimpinan; mereka menjadi semakin tidak nyaman dengan keterlibatan CPEC dalam lanskap politik Pakistan yang bergejolak, sehingga menghancurkan fasad yang sebelumnya dianggap apolitis.
Seringnya pergantian perdana menteri di Pakistan mengakibatkan ketidakstabilan kebijakan dan mengikis kepercayaan investor. Ketidakmampuan untuk mempertahankan kerangka kebijakan yang konsisten telah berkontribusi pada hilangnya kepercayaan dan keyakinan investor.
Kehancuran ekonomi Pakistan, ditambah dengan gagal bayar utang kepada kreditor China, memberikan gambaran suram krisis keuangan yang disebabkan oleh CPEC. Dengan jumlah pinjaman yang melebihi pinjaman dari Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia, Pakistan terjebak dalam jaringan utang yang tidak berkelanjutan. Banjir yang terjadi baru-baru ini semakin memperburuk situasi dan menunjukkan betapa rapuhnya proyek-proyek yang dipimpin oleh CPEC.
Utang Pakistan kepada kreditor eksternal hampir mencapai $125 miliar, dan sepertiganya merupakan utang China.
Janji pembangunan Gwadar yang disebut-sebut sebagai pelabuhan penghubung CPEC masih belum terpenuhi. Fasilitas dasar seperti air minum dan listrik masih merupakan kemewahan yang belum bisa diperoleh. Kebencian di kalangan penduduk setempat, yang dipicu oleh tuduhan pengalihan lahan secara ilegal ke entitas China, merupakan ancaman keamanan yang signifikan.
Balochistan, yang diwujudkan dalam serangan terhadap warga China, menggarisbawahi kegagalan dalam menjamin lingkungan yang aman untuk proyek-proyek CPEC.
Penolakan China untuk memperluas kerja sama di bidang-bidang penting di bawah CPEC memperlihatkan ketegangan pada persahabatan China-Pakistan yang pernah dibanggakan. Perlambatan ekonomi China dan kondisi yang ketat memperkuat kerentanan ekonomi Pakistan. Pengurangan pendanaan, ditambah dengan perubahan sikap China, memberikan gambaran suram tentang kemitraan yang berada di ambang kehancuran, yang memiliki konsekuensi luas terhadap stabilitas ekonomi Pakistan.
Pengungkapan kritis CPEC mengungkap narasi janji-janji yang tidak ditepati, kesalahan manajemen ekonomi dan aliansi strategis yang berada di ujung tanduk. Ketidakmampuan Pakistan memanfaatkan CPEC untuk pertumbuhan ekonomi, ditambah dengan tantangan internal dan manuver politik, telah menyebabkan kemitraan ini gagal memenuhi janji-janji besarnya.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H