"Langkah ini kontraproduktif dan hanya akan menciptakan lebih banyak masalah dibandingkan penyelesaian masalah yang sudah ada," jelas Basit.
Eksodus pengungsi Afghanistan dari Pakistan merupakan salah satu migrasi terbesar dalam sejarah. Banyak dari mereka belum pernah ke Afghanistan selama lebih dari 30 tahun.
"Pertanyaan yang perlu dijawab adalah, apakah upaya drastis yang dilakukan Pakistan ini akan membantu untuk meringankan krisis ekonomi dan masalah keamanannya, atau akankah upaya ini berbanding lurus dengan deportasi lebih lanjut atas hubungannya dengan Taliban sekaligus mendorong Taliban lebih dekat ke India, yang Pakistan anggap sebagai musuh bebuyutannya?" kata situs berita daring The Eurasian Times belakangan ini.
Paus Fransiskus telah menyatakan keprihatinannya atas penderitaan para pengungsi Afghanistan.
"Pengungsi Afghanistan yang mencari perlindungan di Pakistan tetapi sekarang tidak tahu lagi ke mana harus pergi," kutip kantor berita Associated Press dari pernyataan Paus Fransiskus.
Afghanistan menghadapi banyak tantangan. Pemerintahannya yang dipimpin Taliban tidak diakui oleh komunitas internasional. Saat ini juga sedang menghadapi kekeringan parah. Ada begitu banyak kekhawatiran mengenai kembalinya para pengungsi Afghanistan dari Pakistan karena pemerintah Taliban tidak mampu untuk menampung para pengungsi tersebut.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H