Oleh Veeramalla Anjaiah
Organisasi untuk Penelitian China dan Asia (ORCA), sebuah wadah pemikir terkemuka yang berbasis di New Delhi, baru-baru ini mengadakan Konferensi Global tentang Sinologi Baru (GCNS) dengan tema "Ambisi Adidaya Beijing di Era Baru" pada tanggal 25-26 September di Hotel Grand New Delhi.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 400 peserta internasional, termasuk para profesional dari wadah pemikir, universitas, media, kedutaan besar, serta korps diplomatik dan angkatan bersenjata India.
Kongres Nasional Partai Komunis China (PKC) ke-19 pada tahun 2017 menyaksikan Presiden Xi Jinping mendeklarasikan dimulainya sebuah "era baru" yang didorong oleh "sosialisme dengan karakteristik China".
Ketika China berupaya untuk menggantikan Amerika dalam tatanan global baru, negara-negara di seluruh dunia semakin khawatir dengan ambisinya.
ORCA bertujuan untuk mengumpulkan para ahli global di bidang Sinologi untuk menganalisis jalur China menuju status negara adidaya global.
"GCNS adalah acara tahunan unggulan ORCA, dan organisasi tersebut berencana untuk menjadikannya pertemuan para sinolog terbesar di India," lapor kantor berita Asian News International.
Menurut siaran pers pasca konferensi, berbagai topik mulai dari kebijakan luar negeri China, sengketa perbatasannya dengan India, badan intelijen, masa depan politik elit di bawah Xi, serta modernisasi militer dan jejaknya di Indo-Pasifik dan Kawasan Asia Timur pun turut dibahas.
Acara ini menghadirkan 60 pakar di bidangnya, seperti Letjen Praveen Bakshi (mantan Komandan Angkatan Darat Timur Angkatan Darat India), Dr. Li Nan (Rekan Peneliti Senior di East Asian Institute), Dr. Johan Lagerkvist (Profesor Bahasa China di Universitas Stockholm) dan Lucas Myers (Senior Associate untuk Asia Tenggara di Wilson Center).