Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kebebasan Beragama Terancam di Pakistan, Pendeta Kristen Ditembak di Jaranwala

9 September 2023   19:49 Diperbarui: 9 September 2023   19:57 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Kristen melakukan protes di Pakistan. Mereka meminta penghentian kekerasan terhadap mereka. | Sumber: qantara.de

Oleh Veeramalla Anjaiah

Seorang pria menembak dan melukai seorang pendeta Kristen di Jaranwala, sebuah kota di Pakistan timur, pada tanggal 3 September, menurut kantor berita Reuters. Penyerang tersebut melarikan diri dari tempat kejadian setelah serangan itu.

Insiden ini terjadi hanya beberapa minggu setelah massa yang main hakim sendiri di daerah tersebut menyerang gereja dan membakar rumah. Ratusan umat Kristen pun mulai mengungsi.

Setelah melakukan kebaktian gereja pada Minggu (3 September) di timur kota Jaranwala, Elizar Sandhu, seorang pendeta setempat, dihentikan oleh seorang pria yang menyuruhnya membacakan kitab agama Islam, kata polisi setempat. Pria itu kemudian menembak lengan pendeta ketika ia sedang membacakan doa Kristen sebagai tanggapannya. Pendeta tersebut sedang dirawat di rumah sakit terdekat.

Advokat Akmal Bhatti, yang mengunjungi Pendeta Elizar di rumah sakit setempat, membenarkan bahwa pendeta tersebut saat ini sedang menjalani perawatan karena cedera peluru di bahunya dan sekarang sudah keluar dari bahaya.

Menurut surat kabar Arab News, kontingen besar pasukan paramiliter bersenjata telah menyebar untuk memulihkan ketenangan di Jaranwala setelah kekerasan mengguncang wilayah tersebut bulan lalu, namun ketegangan masih tetap tinggi dan umat Kristen yang terusir dari rumah mereka mengatakan bahwa mereka takut akan terjadinya lebih banyak kekerasan.

Lebih dari 120 orang ditangkap atas amukan massa selama berjam-jam yang menurut warga terdiri dari orang-orang yang membawa batang besi, pisau dan tongkat, serta membakar gereja-gereja dan sejumlah rumah.

Polisi dan warga mengatakan serangan itu dimulai setelah seseorang membawa halaman kitab suci umat Islam, Al-Qur'an, yang diduga telah dinodai, kepada seorang pemimpin shalat di masjid, yang diikuti dengan pengumuman yang menyerukan hukuman.

Polisi telah menangkap dua pria Kristen yang dituduh melakukan penistaan agama dan sedang menyelidikinya.

Penodaan agama dapat dihukum mati di Pakistan, namun belum ada seorang pun yang dieksekusi, meskipun banyak orang yang dituduh melakukan penodaan agama pernah digantung oleh massa yang marah di masa lalu.

Menurut jurnal Eurasia Review, ketua Voice for Justice, Joseph Jansen, mengutuk keras percobaan pembunuhan Pendeta Elizer dengan tembakan, yang diduga dilakukan oleh anggota partai Islam garis keras Tehreek-e-Labbaik (TLP). Tindakan kekerasan ini terjadi setelah berulang kali terjadi serangan terhadap gereja dan ratusan rumah milik komunitas Kristen di Jaranwala, Pakistan.

Orang Kristen melakukan protes terhadap kekerasan di Pakistan. | Sumber: greekcitytimes.com
Orang Kristen melakukan protes terhadap kekerasan di Pakistan. | Sumber: greekcitytimes.com

Jansen mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas meningkatnya kekerasan dan intoleransi terhadap agama minoritas di Pakistan, khususnya komunitas Kristen. Ia menekankan kebutuhan mendesak bagi Pakistan untuk meminta pertanggungjawaban individu dan kelompok yang bertanggung jawab menghasut kekerasan, menyebarkan kebencian, diskriminasi dan menyerang individu semata-mata karena iman Kristen mereka.

Jansen menyoroti bahwa insiden semacam itu menjelaskan kegagalan penegakan hukum dalam melindungi kelompok agama minoritas secara efektif. Ia menekankan bahwa merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memantau secara ketat dan mengambil tindakan terhadap mereka yang meradikalisasi individu dan mendorong permusuhan terhadap kelompok agama yang berbeda. Radikalisasi tidak hanya membahayakan kehidupan dan harta benda kelompok agama minoritas tetapi juga mengancam tatanan sosial bangsa.

"Aktivis hak-hak minoritas terkemuka telah meminta pemerintah Pakistan untuk melakukan penyelidikan komprehensif terhadap serangan baru-baru ini terhadap Pastor Elizer dan membawa pelakunya ke pengadilan. Mereka juga mendesak langkah-langkah segera untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan kelompok agama minoritas, khususnya umat Kristen, yang menjadi sasaran serangkaian serangan baru-baru ini," tulis Kashif Nawab, seorang sarjana Pakistan,  di Eurasia Review.

Pakistan terkenal sering melakukan serangan terhadap agama minoritas seperti Kristen dan Hindu. Bahkan minoritas Muslim Syiah pun tidak aman di Pakistan.

Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun