Menurut jurnal Eurasia Review, ketua Voice for Justice, Joseph Jansen, mengutuk keras percobaan pembunuhan Pendeta Elizer dengan tembakan, yang diduga dilakukan oleh anggota partai Islam garis keras Tehreek-e-Labbaik (TLP). Tindakan kekerasan ini terjadi setelah berulang kali terjadi serangan terhadap gereja dan ratusan rumah milik komunitas Kristen di Jaranwala, Pakistan.
Jansen mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas meningkatnya kekerasan dan intoleransi terhadap agama minoritas di Pakistan, khususnya komunitas Kristen. Ia menekankan kebutuhan mendesak bagi Pakistan untuk meminta pertanggungjawaban individu dan kelompok yang bertanggung jawab menghasut kekerasan, menyebarkan kebencian, diskriminasi dan menyerang individu semata-mata karena iman Kristen mereka.
Jansen menyoroti bahwa insiden semacam itu menjelaskan kegagalan penegakan hukum dalam melindungi kelompok agama minoritas secara efektif. Ia menekankan bahwa merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memantau secara ketat dan mengambil tindakan terhadap mereka yang meradikalisasi individu dan mendorong permusuhan terhadap kelompok agama yang berbeda. Radikalisasi tidak hanya membahayakan kehidupan dan harta benda kelompok agama minoritas tetapi juga mengancam tatanan sosial bangsa.
"Aktivis hak-hak minoritas terkemuka telah meminta pemerintah Pakistan untuk melakukan penyelidikan komprehensif terhadap serangan baru-baru ini terhadap Pastor Elizer dan membawa pelakunya ke pengadilan. Mereka juga mendesak langkah-langkah segera untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan kelompok agama minoritas, khususnya umat Kristen, yang menjadi sasaran serangkaian serangan baru-baru ini," tulis Kashif Nawab, seorang sarjana Pakistan, Â di Eurasia Review.
Pakistan terkenal sering melakukan serangan terhadap agama minoritas seperti Kristen dan Hindu. Bahkan minoritas Muslim Syiah pun tidak aman di Pakistan.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H