Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Asiya Jan dari Kashmir Memberdayakan Perempuan melalui Peternakan Lebah

23 Agustus 2023   05:10 Diperbarui: 23 Agustus 2023   05:15 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peternak lebah Asiya Jan dari Jammu dan Kashmir. | Sumber: organiser.org

Oleh Veeramalla Anjaiah

Ia adalah seorang wanita muda berusia 25 tahun dari desa Gangoo, Blok Pulwama di Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan (UT) India. Ia telah menjadi sosok inspiratif di komunitasnya melalui perjalanan merangkul peternakan lebah sebagai mata pencaharian yang berkelanjutan. Ia tidak lain adalah Asiya Jan.

Asiya berasal dari Lotus Self Help Group (SHG), Nowbahar Village Level Organization (VLO). Ia ingin mandiri secara finansial sejak ia menyelesaikan pendidikan menengahnya. Bukan hanya dirinya sendiri, ia juga ingin mempekerjakan perempuan lain di desanya melalui perusahaan rintisannya untuk memberdayakan mereka secara finansial.

"Ide tersebut sangat unik karena daerah kami tidak memiliki unit seperti itu sebelumnya. Saya dilatih oleh para ahli dari Jammu & Kashmir Rural Livelihoods Mission [JKRLM] dan pada akhirnya, bisnis saya berkembang dengan hasil yang baik," kata Asiya kepada surat kabar harian The Kashmir Monitor baru-baru ini.

Transformasi Asiya dari seorang penduduk desa biasa menjadi seorang peternak lebah yang sukses adalah sebuah kisah sukses yang luar biasa. Ia saat ini memproduksi lebih dari 50 kilogram madu selain lilin lebah berkualitas.

"Meskipun pada awalnya ada beberapa tantangan, saya secara bertahap mempelajari seluruh peternakan lebah. Madu saya sangat organik dan telah melampaui semua tes yang dilakukan untuk membuktikan kemurniannya," ujar Asiya kepada The Kashmir Monitor.

Begitulah idenya tentang peternakan lebah berhasil sehingga ia memiliki hampir 20 wanita yang bekerja di bawahnya.

"Sekarang desa kami memiliki banyak unit peternakan lebah yang hanya dijalankan oleh para perempuan. Mereka mempelajari seni beternak lebah, memperoleh pengetahuan berharga tentang teknik beternak lebah modern, manajemen sarang lebah dan metode ekstraksi madu. Mereka mengikuti model saya dan mendapatkan hasil yang baik dari peternakan lebah," ungkap Asiya kepada The Kashmir Monitor.

Asiya Jan dari Jammu dan Kashmir. | Sumber: takeonedigitalnetwork.com
Asiya Jan dari Jammu dan Kashmir. | Sumber: takeonedigitalnetwork.com

Dengan bimbingan dan pelatihan yang diberikan oleh JKRLM melalui SHG, Asiya mempelajari seni beternak lebah, mendapatkan pengetahuan berharga tentang teknik beternak lebah modern, manajemen sarang lebah dan metode ekstraksi madu. Program ini juga menekankan praktik berkelanjutan, memastikan bahwa peternakan lebah tidak hanya memberikan sumber pendapatan tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Mengatasi tantangan awal, menurut website takeonedigitalnetwork.com, semangat Asiya untuk beternak lebah mulai membuahkan hasil. Ia mendirikan tempat pemeliharaan lebahnya sendiri, menempatkan sarang lebah secara strategis di tengah flora yang melimpah di Organisasi Desa Nowbahar. Saat lebah dengan rajin menyerbuki tanaman lokal, desa tersebut menyaksikan peningkatan produktivitas pertanian, semakin memperkuat ikatan antara masyarakat dan usaha perlebahan baru mereka.

"Hingga tanggal 20 April, koloni lebah kami bermigrasi ke tempat yang lebih panas. Setelah itu, kami pergi ke lembah tersebut hingga bulan Desember," jelas Asiya kepada The Kashmir Monitor.

Dedikasi Asiya pada mata pencaharian barunya membuahkan hasil saat ia mulai memanen madu, lilin dan produk lebah berkualitas tinggi lainnya. Dengan akses ke jaringan pasar yang difasilitasi oleh JKRLM, ia menemukan pasar yang siap untuk produknya, tidak hanya di dalam kawasan tetapi juga di luar batas negara.

Saat ini ia melatih lebih dari 1.000 perempuan untuk mendirikan unit berbeda di distriknya.

"Saya juga bekerja sebagai koordinator klaster untuk JKRLM. Ada sekitar 1.000 perempuan yang mendapatkan pelatihan dari saya tentang mendirikan unit usaha. Banyak di antara mereka telah mendirikan peternakan lebah dan yang lainnya menanam jamur untuk mendapatkan uang," papar Asiya kepada The Kashmir Monitor.

Selain mempelajari seni beternak lebah dan meningkatkan pendapatannya, Asiya juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di komunitasnya. Ia telah menginspirasi banyak wanita untuk mengikuti jalannya.

Penulis adalah wartawan senior yang berdomisili di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun