Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Meningkatnya Kegelisahan di Afrika terhadap Proyek-proyek BRI China

21 Juni 2023   03:05 Diperbarui: 21 Juni 2023   03:19 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta proyek-proyek listrik energi terbarukan China di Afrika dan Timur Tengah. | Sumber: spglobal.com

Ada protes di Nigeria pada bulan April 2017 atas kurangnya kompensasi atas bangunan yang dihancurkan untuk jalur kereta api.

Di Kampala, pedagang lokal memprotes pedagang China yang mendirikan usaha kecil.

Proyek Pelabuhan Bagamoyo di Tanzania ditangguhkan karena lebih dari 2.000 orang terpaksa pindah pada tahun 2016. Nelayan lokal memprotes investasi China dalam ekonomi biru.

Di Kenya, warga negara China ditemukan telah menciptakan sebuah kerajaan kecil di mana para pekerja Kenya didiskriminasi.

China memiliki 72 persen utang luar negeri Kenya yang hampir mencapai $40 miliar pada akhir tahun 2022.

Auditor Jenderal Kenya telah memperingatkan bahwa negara tersebut berisiko kehilangan kendali atas Pelabuhan Mombasa jika gagal membayar pinjaman dari China Exim Bank.

Selain Kenya, situasi di Ghana, Zambia, Malawi, Tunisia, Mesir, Pantai Gading dan Senegal semakin memburuk akibat tingginya utang.

Proyek BRI memiliki masalah kredibilitas.

"Sepuluh tahun setelah diluncurkan [...], BRI berada di persimpangan jalan. Sejak awal, BRI telah dicirikan oleh kurangnya transparansi dan keberlanjutan yang lebih luas dan beragam. BRI sekarang menghadapi masalah pembiayaan yang lebih besar sementara kredibilitasnya berkurang," komentar Yayasan Eropa untuk Studi Asia Selatan terhadap rencana BRI belakangan ini.

Hanya dalam 10 tahun, proyek BRI di banyak negara tidak akan maju. Pinjaman China ke negara penerima BRI menurun secara signifikan karena negara-negara berpenghasilan rendah tidak mampu membayar utang luar negerinya karena sebagian besar proyek BRI tidak bermanfaat bagi masyarakat lokal.

Penulis adalah wartawan senior yang berdomisili di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun