Pada tahun 1984, beberapa perluasan ditambahkan, yang membuat bangunan tersebut terlihat seperti masjid modern. Struktur beton --- terutama koridor dan aula --- dibangun untuk menyelenggarakan sholat di masjid. Ekstensi tersebut hampir sepenuhnya menyembunyikan struktur lama. Namun, pekerjaan renovasi yang dimulai pada tahun 2020 telah menghilangkan pertambahan yang tidak beralasan tersebut.
Sebelum direnovasi, masjid ini telah kehilangan beberapa cita rasa klasik yang unik, setelah dilakukan penambahan struktur termasuk kubah dan menara pada tahun 1970-an dan 1990-an. MHP ditugaskan untuk mengembalikan warisan kuno dalam bentuk aslinya. Struktur beton tambahan dihancurkan, dan arsitektur peninggalannya dipugar menggunakan kayu jati. Ubin tanah liat telah digunakan untuk merestorasi atap bergaya Kerala tradisional. Karena masjid yang direnovasi menghilangkan ruang yang ada untuk sholat, manajemen memutuskan untuk membangun ruang sholat bawah tanah. Fasilitas bawah tanah cukup besar untuk menampung hingga 2.000 jemaah tanpa mengganggu integritas arsitektur bangunan.
Pada tahun 2015, Perdana Menteri India mengunjungi Masjid Cheraman Juma di salah satu kunjungannya ke Kerala. Di tahun 2016, replika Masjid Cheraman Juma dipersembahkan oleh Modi kepada Raja Saudi selama kunjungannya ke Arab Saudi.Â
Arsitektur unik dan sejarah masjid yang kaya menjadikannya tujuan yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang tertarik dengan arsitektur Islam. Keberadaan masjid yang berkelanjutan merupakan bukti kekayaan warisan budaya Kerala dan pentingnya untuk melestarikannya demi generasi mendatang.
Penulis adalah wartawan senior yang berdomisili di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H