Orang-orang diharuskan untuk memasukkan nomor teleponnya di aplikasi untuk menghasilkan panah hijau yang menunjukkan bahwa mereka dapat melakukan perjalanan antar provinsi dan mengikuti acara.
Sekarang perjalanan antar provinsi telah dilonggarkan dengan penghapusan pembatasan pencegahan COVID, aplikasi nasional tersebut dianggap sudah usang oleh para pejabat.
Banyak pengguna media sosial di China menyambut baik penghapusan aplikasi tersebut.
Menurut kantor berita Xinhua, banyak daerah di seluruh China yang bergerak cepat untuk meningkatkan perdagangan dan investasi luar negeri karena negara tersebut telah menyesuaikan respons COVID-19 untuk memfasilitasi pemulihan teratur kehidupan dan produksi normal.
Banyak pemerintah daerah, terutama yang berada di wilayah pesisir negara, mengadakan kegiatan promosi investasi asing atau mengatur pesawat sewaan untuk mengirimkan delegasi bisnis untuk bertemu dengan pelanggan atau investor luar negeri.
Relaksasi aturan COVID yang ketat akan meningkatkan ekonomi negara, yang sangat menderita tahun ini di tengah kebangkitan COVID-19.
Kebijakan nol-COVID China adalah kebijakan gagal yang membawa penderitaan parah bagi rakyat China dan kerusakan parah pada perekonomian negara. COVID-19 masih menyebar dengan cepat karena semakin banyak kasus baru yang dilaporkan di seluruh negeri. Orang-orang turun ke jalan untuk memprotes kebijakan nol-COVID yang ketat dan gila. Merasakan bahaya kemarahan massa terhadap pemerintah Komunis, China melonggarkan kebijakan nol-COVIDnya. Pembatasan perjalanan pun telah dihapus.
Penulis adalah wartawan senior yang berdomisili di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H