Oleh Veeramalla Anjaiah
India, bintang yang sedang naik daun di dunia dan negara terpadat kedua di planet ini, menjabat sebagai presiden G20 atau Kelompok Dua Puluh, sebuah forum antarpemerintah dari ekonomi maju dan berkembang utama dunia, pada tanggal 1 Desember 2022. India akan memegang presidensinya hingga 30 November 2023.
Pada tanggal 16 November 2022, Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo telah menyerahkan kursi kepresidenan G20 kepada Perdana Menteri India Narendra Modi setelah dua hari KTT G20 ke-17 di Nusa Dua, Bali, Indonesia.
India akan menjadi tuan rumah KTT ke-18 dari tanggal 9-10 September 2023 di New Delhi dan akan menjadi tuan rumah sekitar 200 pertemuan di berbagai kota di seluruh India selama kepresidenan G20 untuk menampilkan budaya, tradisi dan keragaman India.
"Kepresidenan G20 India adalah kesempatan yang membanggakan bagi setiap orang India dan negara kami. Para tamu kami akan mendapatkan pengalaman penuh tentang keragaman India yang luar biasa, tradisi inklusif dan kekayaan budaya. Kami berharap Anda semua akan berpartisipasi dalam perayaan unik ini di India, 'Bunda Demokrasi'. Bersama-sama, kita akan menjadikan G20 sebagai katalis perubahan global," kata PM Modi kepada wartawan baru-baru ini.
Tema kepresidenan G20 India adalah Vasudhaiva Kutumbakam (Satu Bumi, Satu Keluarga, Satu Masa Depan), yang menggarisbawahi keterkaitan global dan mencerminkan pendekatan pro-planet India.Â
Ini menunjukkan bahwa India akan berusaha untuk memperkuat keterkaitan global, membangun manfaat dari keterhubungan ini dan menemukan solusi inovatif untuk mengatasi setiap tantangan yang dihasilkan.
G20 adalah forum kerja sama ekonomi internasional, yang mewakili sekitar 85 persen dari PDB global (AS$87,82 triliun dari $103,05 triliun dunia), lebih dari 75 persen perdagangan global dan 60 persen populasi dunia (4,96 miliar orang dari 8 miliar total populasi dunia).