Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mahfud MD Bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi, Menghadiri Dialog Antar Agama di New Delhi

5 Desember 2022   06:25 Diperbarui: 5 Desember 2022   06:31 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami bertemu pada saat kekacauan yang luar biasa dalam hubungan internasional dan ketidakpastian tentang masa depan. Pada saat seperti itulah negara-negara seperti India dan Indonesia, dengan pengalaman kerukunan dan koeksistensi multi-agama mereka, dapat mengirimkan pesan bersama kepada dunia untuk menghindari kekerasan dan konflik. Ini akan menjadi simbol kuat tekad dua negara besar [bersama-sama kita memiliki 1,7 miliar penduduk dunia] untuk melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai sejati yang dianut oleh agama. Bersama-sama, kita harus berusaha menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat sebagai mercusuar harapan dan kerja sama untuk seluruh dunia."

Ia memuji Indonesia karena kerukunan antaragamanya.

"Indonesia adalah contoh cemerlang dalam menyebarkan konsep kerukunan antaragama dan merupakan rumah bagi banyak kepercayaan dan agama seperti India. Hal ini juga tercermin dalam kata Bahasa Indonesia 'Kerukunan' yang berarti keharmonisan dan kerukunan komunal," jelas Dova.

Kedua negara ini telah menjadi korban terorisme dan separatisme. Lintas batas terus menimbulkan ancaman. Kerja sama masyarakat sipil sangat penting dalam melawan ancaman dari sel-sel teror individu yang terinspirasi oleh Negara Islam (IS) dan para pengungsi yang kembali dari Suriah dan Afghanistan. Penyalahgunaan agama oleh teroris dan radikal tidak dapat dibenarkan.

"Ini adalah distorsi agama yang perlu kita semua angkat suara. Ekstrimisme dan terorisme bertentangan dengan makna Islam karena Islam berarti kedamaian dan kesejahteraan [Salamati/Asalaam]. Oposisi terhadap kekuatan semacam itu tidak boleh digambarkan sebagai konfrontasi dengan agama apa pun. Itu tipu muslihat. Pemuda-pemudi kita harus mendapat perhatian khusus untuk tujuan ini. Mereka sering menjadi target utama radikalisasi, tetapi jika energi mereka dipupuk ke arah yang benar, mereka dapat muncul sebagai pertanda perubahan dan membangun kemajuan dalam masyarakat mana pun,'' papar Doval.

Baik India maupun Indonesia harus fokus pada pesan sebenarnya dari agama kita, yang melambangkan nilai-nilai humanisme, perdamaian dan pengertian.

"Sesungguhnya, seperti yang Al-Qur'an sendiri ajarkan, membunuh satu orang sama seperti membunuh seluruh umat manusia dan menyelamatkan satu orang sama dengan menyelamatkan umat manusia, Islam menetapkan bahwa bentuk Jihad yang paling utama adalah 'Jihad Afzal' --- yaitu, Jihad melawan akal atau ego seseorang --- dan bukan melawan warga sipil yang tak berdosa," tutur Doval.

Islam di Indonesia disebarkan oleh para pedagang dari Kerala dan Gujarat dan sufi dari Bengal dan Kashmir. Penyebaran Islam secara damai di Indonesia ini telah mengarah pada perkembangan budaya sinkretis, di mana agama pra-Islam berkembang, tetapi tradisi kuno dan adat istiadat setempat sangat memengaruhi praktik keagamaan.

"Penting bahwa ajaran-ajaran teologi Islam Debandisme, Barelvisme dan Sufisme mengakar di India. Belakangan, praktik dan tradisi mereka menyebar ke negara-negara Islam lainnya. Abd al Rauf al-Sinki, pada abad ke-17, dianggap telah membawa tradisi Sufi Syattariyah ke Indonesia dari India," ujar Doval.

Menelusuri kekayaan sejarah hubungan India dengan Indonesia, Doval mengatakan, "Indonesia adalah mitra penting dalam lingkungan luas India dan kedua negara kita memiliki banyak kesamaan. Kita telah memiliki kontak budaya, ekonomi dan spiritual yang luas dan panjang selama 1.600 tahun hingga abad ke-14. Kontak-kontak ini menunjukkan kepada kita nilai keterbukaan, keterlibatan dan rasa hormat terhadap keragaman. Kita sama-sama mengembangkan demokrasi di kawasan Indo Pasifik.''

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pariwisata telah menjadi duta penting kerja sama antara kedua negara kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun