Dalam kunjungannya, Mahfud telah mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar pada tanggal 29 November untuk membahas kerja sama bilateral, kepresidenan G20 dan masalah Myanmar.
Mahfud juga bertemu dengan para WNI yang tinggal di India di KBRI New Delhi.
Selain itu, Mahfud pun melakukan pembicaraan dengan Doval. Baik Mahfud maupun Doval membahas dialog antaragama tersebut.
Dalam sambutannya, Mahfud menekankan peran ulama yang sangat besar kontribusinya dalam menumbuhkan budaya perdamaian antar umat beragama dan kerukunan sosial di Indonesia.
"Bahkan para Ulama dan tokoh agama lainnya, telah menjadi bagian penting dari kerukunan masyarakat Indonesia sejak awal sejarah Indonesia, sejak masa perjuangan merebut kemerdekaan dari kekuasaan kolonial, hingga masa modern saat ini," ujar Mahfud.
"Sekarang tokoh agama berperan penting dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam pembangunan menuju taraf hidup yang lebih baik dan kesejahteraan rakyat."
Indonesia bukanlah negara teokratis maupun negara sekuler. Sesuai dengan ideologi negara Pancasila yang memproklamirkan Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan Sosial.
"Agama, menurut saya, harus menjadi sumber perdamaian, bukan alasan perselisihan, konflik atau kekerasan. Agama harus menjadi alat pemersatu, bukan alat pemecah belah," ungkap Mahfud.
Dalam pidatonya, Doval mengatakan bahwa India dan Indonesia harus bergandengan tangan untuk mengembangkan narasi bersama tentang deradikalisasi dan menyebarkan kebajikan Islam yang moderat. Demokrasi tidak memiliki tempat untuk ujaran kebencian, prasangka, propaganda, demonisasi, kekerasan, konflik dan penyalahgunaan agama untuk tujuan yang sempit.
"Ulama memainkan peran yang sangat penting dalam masyarakat Islam. Tujuan dari diskusi hari ini adalah untuk mempertemukan para ulama dan cendekiawan India dan Indonesia yang dapat memajukan kerja sama kita dalam mempromosikan toleransi, keharmonisan dan hidup berdampingan secara damai. Ini akan mendukung perang melawan ekstremisme, terorisme dan radikalisasi kekerasan," lapor situs web awazthevoice.in mengutip ucapan Doval di forum tersebut.