Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Uyghur Merayakan Hari East Turkestan Republic

12 November 2022   06:24 Diperbarui: 12 November 2022   06:27 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang-orang Uyghur melakukan aksi protes di depan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York. | Sumber:  SFT HQ/eurasiantimes.com

Oleh Veeramalla Anjaiah

Uyghur di seluruh dunia, hari ini atau tanggal 12 Nopember, merayakan ulang tahun ke-89 East Tukestan Republic (ETR) pertama dan peringatan ke-78 ETR kedua dan menuntut diakhirinya pendudukan China di tanah air mereka.

"Dua republik ini, yang didirikan di atas darah ribuan syuhada, hadir untuk diperingati di luar negeri pada 12 Nopember setiap tahun. Oleh karena itu, kedua republik ini adalah simbol kemerdekaan nasional kita dan jejak yang ditinggalkan republik ini adalah sumber inspirasi kita. Adalah tugas nasional dan hati nurani bagi setiap orang Turki untuk mengingat kedua republik ini dan menjaga semangat mereka agar tetap hidup," kata aktivis Uyghur Abdurehim Gheni, yang tinggal di pengasingan di Belanda, kepada Canan Kevser Qirim News baru-baru ini.

Di China, secara resmi dilarang memperingati Hari ETR pada tanggal 12 Nopember.

Turkistan Timur terletak di Asia Tengah, membentang lebih dari 1,6 juta km2. Turkistan Timur berbatasan dengan negara Mongolia, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Afghanistan, Pakistan dan India (Ladakh serta Jammu dan Kashmir). Turkistan Timur juga berbatasan dengan Tibet serta provinsi Gansu dan Qinghai di China. Daerah ini sangat kaya akan berbagai sumber daya alam.

Pada tanggal 12 Nopember 1933, lebih dari 20.000 orang termasuk sekitar 7.000 tentara berkumpul di tepi Sungai Tumen di Kashgar untuk secara resmi memproklamasikan kemerdekaan sebagai Republik Islam Turkistan Timur (IRET). Bendera biru dengan bintang putih dan bulan sabit diperkenalkan sebagai bendera nasional, serta lagu kebangsaan diperkenalkan dan dinyanyikan.

Sabit Damolla Abdulbaqi dinyatakan sebagai Perdana Menteri dan ia mengumumkan Khoja Niyaz sebagai Presiden secara in absentia dari republik merdeka yang baru. Konstitusi yang berisi 30 pasal dibacakan dan kabinet yang terdiri dari 9 menteri dibentuk.

Meskipun Konstitusi IRET mendukung Islam sebagai agama resmi negara, konstitusi tersebut juga menjamin kebebasan beragama. Para pemimpin progresif ETR berfokus pada modernisasi dan pembangunan, terutama pada pendidikan, kesehatan dan reformasi ekonomi.

Pada tahun 1934, negara bagian ETR pertama digulingkan pada oleh kombinasi pasukan Hui dan China di bawah Republik China serta panglima perang China yang didukung Soviet, Sheng Shicai.

Namun semangat untuk memiliki negara yang merdeka tidak padam di kalangan Uyghur.

Turkistan Timur diperintah, dengan pengaruh Soviet, oleh panglima perang Han China Sheng antara tahun 1934 dan 1943. Setelah pemberontakan Uyghur pada tahun 1937 yang bertujuan untuk memulihkan kemerdekaan Turkistan Timur, Sheng memulai pembersihan besar-besaran, memenjarakan dan mengeksekusi Uyghur serta para pemimpin, cendekiawan lainnya dan siapa saja yang dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaannya. Di antara mereka yang dieksekusi termasuk pemimpin Uyghur seperti Khoja Niyaz, yang merupakan Wakil Ketua wilayah pada waktu itu. Di bawah pemerintahan Sheng, Turkistan Timur dan rakyatnya menjadi sasaran penindasan brutal. Sekitar 200.000 orang Uyghur dan orang Turki lainnya ditangkap dan dieksekusi di bawah pemerintahan totaliter Sheng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun