Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

RRC, yang Hari Ini Berusia 73 Tahun, Menimbulkan Masalah Serius bagi Asia dan Dunia

1 Oktober 2022   08:22 Diperbarui: 1 Oktober 2022   19:55 1671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PKC akan menjadi tuan rumah Kongres Nasional ke-20, yang akan dimulai pada 16 Oktober, untuk mengkonfirmasi masa jabatan ketiga Xi sebagai pemimpin partai dan presiden negara.

Tahun ini, China mengalami perlambatan ekonomi yang parah. Menurut laporan CNN belum lama ini, pertumbuhan ekonomi terhenti, pengangguran kaum muda mencapai rekor tertinggi, pasar perumahan runtuh dan bank mungkin menderita kerugian besar.

Lockdown di salah satu kota di China | Sumber: freedomhouse.org
Lockdown di salah satu kota di China | Sumber: freedomhouse.org

Tetapi situasinya menjadi lebih buruk karena kebijakan nol-COVID-19 China yang kaku dan lockdown yang ketat di 74 kota. Lebih dari 300 juta orang China ditahan di bawah lockdown ketat selama beberapa minggu dan bulan. Goldman Sachs baru-baru ini memperkirakan bahwa kota-kota yang terkena dampak lockdown menyumbang 35 persen dari PDB China.

Sebagai akibat dari lockdown, PDB China dapat tumbuh antara 2,5 hingga 3 persen tahun ini, meleset dari target resmi tingkat pertumbuhan 5,5 persen.

Tren penurunan ekonomi di China ini dapat berlanjut di masa mendatang akibat penurunan demografis, keterbatasan pertumbuhan padat modal dan perlambatan pertumbuhan produktivitas.

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi telah berakhir di China. Orang-orang telah kehilangan kepercayaan pada PKC karena lockdown yang kejam dan gila.

"Jika sejarah adalah panduan, ada alasan untuk berharap bahwa pemerintahan PKC di China tidak akan bertahan lebih lama," kata Link kepada DW.

Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun