PKC akan menjadi tuan rumah Kongres Nasional ke-20, yang akan dimulai pada 16 Oktober, untuk mengkonfirmasi masa jabatan ketiga Xi sebagai pemimpin partai dan presiden negara.
Tahun ini, China mengalami perlambatan ekonomi yang parah. Menurut laporan CNN belum lama ini, pertumbuhan ekonomi terhenti, pengangguran kaum muda mencapai rekor tertinggi, pasar perumahan runtuh dan bank mungkin menderita kerugian besar.
Tetapi situasinya menjadi lebih buruk karena kebijakan nol-COVID-19 China yang kaku dan lockdown yang ketat di 74 kota. Lebih dari 300 juta orang China ditahan di bawah lockdown ketat selama beberapa minggu dan bulan. Goldman Sachs baru-baru ini memperkirakan bahwa kota-kota yang terkena dampak lockdown menyumbang 35 persen dari PDB China.
Sebagai akibat dari lockdown, PDB China dapat tumbuh antara 2,5 hingga 3 persen tahun ini, meleset dari target resmi tingkat pertumbuhan 5,5 persen.
Tren penurunan ekonomi di China ini dapat berlanjut di masa mendatang akibat penurunan demografis, keterbatasan pertumbuhan padat modal dan perlambatan pertumbuhan produktivitas.
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi telah berakhir di China. Orang-orang telah kehilangan kepercayaan pada PKC karena lockdown yang kejam dan gila.
"Jika sejarah adalah panduan, ada alasan untuk berharap bahwa pemerintahan PKC di China tidak akan bertahan lebih lama," kata Link kepada DW.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H