Dalai Lama menggambarkan Islam sebagai agama yang penuh kasih dan memuji negara-negara Muslim atas kerja keras mereka untuk mengentaskan kemiskinan di negara mereka. Ia bertemu dengan beberapa ulama Islam.
Ada yang bilang Dalai Lama adalah manusia yang hebat. Ia dihormati bukan karena ajaran Buddhisnya dan memperjuangkan hak-hak rakyat Tibet tetapi karena banyak kualitas dan pandangannya yang baik. Ia adalah pemimpin spiritual dan moral yang terkenal di dunia.
"Saya telah mendedikasikan diri saya untuk mendorong praktik non-kekerasan dan kasih sayang yang menjadi inspirasi kehidupan dan budaya kita. Memang, dengan rasa kesatuan kemanusiaan yang mendalam, saya percaya praktik ini dapat diadopsi oleh siapa saja yang ingin berkontribusi pada kesejahteraan umum saudara dan saudari kita di seluruh dunia," ujar Dalai Lama baru-baru ini.
Dalai Lama telah menyerukan kebaikan hati di antara manusia.
"Di satu sisi, permasalahan Tibet adalah tentang kebenaran, di sisi lain, ini melibatkan pemahaman tentang cara kerja pikiran dengan pandangan untuk menumbuhkan kasih sayang serta kedamaian batin. Oleh karena itu, ini bukan hanya masalah politik, tetapi juga berkaitan dengan penanaman kedamaian pikiran yang tidak didasarkan pada iman, tetapi pada akal," tutur Dalai Lama dalam pesan video kepada para peserta Konvensi Parlemen Dunia ke-8 tentang Tibet, yang diadakan dari tanggal 22 hingga 23 Juni di Washington.
"Kami orang Tibet dapat memberikan contoh kepada orang lain. Jika kita dapat memperluas budaya dan nilai-nilai kita lebih luas, saya yakin itu akan bermanfaat bagi banyak orang. Saya ingin menjelaskan bahwa saya tidak mendesak siapa pun untuk menyebarkan agama Buddha, tetapi saya berbicara tentang mengembangkan hati yang baik."
Konvensi tersebut dihadiri oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi. Anggota parlemen dari 28 negara ikut serta dalam konvensi tersebut.
Komunis China menggambarkan dalam medianya Dalai Lama sebagai pembuat onar.
Diplomat prajurit serigala China menjelek-jelekkan Dalai Lama sebagai "serigala berbaju biksu" yang berusaha untuk menghancurkan kedaulatan China dengan mendorong kemerdekaan.
Tibet adalah "isu inti" yang sensitif bagi China. Orang China tidak suka memperlakukan Dalai Lama seperti VIP, atau bahkan disamakan dengan kepala negara, karena mereka memandangnya sebagai tantangan terhadap kedaulatan nasional China.
"Apa pun yang dapat merusak persatuan nasional adalah berbahaya, itu sebabnya tidak dapat ditoleransi. Advokasi dan aktivitas Dalai Lama beserta para pengikutnya sebenarnya berbahaya, terutama karena mereka menggunakan kata-kata seperti 'kebebasan', 'demokrasi' dan 'hak asasi manusia' untuk mendapatkan simpati dari luar negeri," jelas Gao Yi, seorang profesor sejarah di Universitas Peking kepada CNN baru-baru ini.