Menurut Giang, Vietnam saat ini sedang melatih orang untuk membangun kekuatan keamanan siber yang efektif.
Giang mengatakan bahwa Vietnam menjaga hubungan baik dengan tetangga-tetangganya seperti China, Kamboja dan Laos. Vietnam ingin menyelesaikan semua perselisihan melalui negosiasi damai berdasarkan aturan internasional.
Satu suara dengan Giang, Indonesia, pemimpin de facto ASEAN, mengatakan di SLD bahwa mereka lebih memilih dialog untuk menyelesaikan semua perselisihannya dengan negara lain dan menggunakan cara-cara Asia untuk tidak meningkatkan ketegangan. Namun pihaknya siap mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayahnya dengan segala cara.
"Kami telah menyatakan bahwa kami akan mempertahankan wilayah kami dengan segala cara yang kami miliki. Dan kami belajar dari contoh tetangga kami dan situasi di dunia," ungkap Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.
Dalam hal transparansi, Kamboja berada di bawah sorotan banyak orang.
Menteri Pertahanan Kamboja Banh menghadapi banyak pertanyaan di SLD tentang pembangunan pangkalan angkatan laut Ream dengan bantuan China. Jika selesai, menghadap Teluk Thailand, pelabuhan Ream akan memberikan akses ke Angkatan Laut China. Ini menciptakan banyak kekhawatiran di kawasan karena Kamboja tidak transparan tentang pelabuhan tersebut.
Banh mengatakan bahwa Kamboja memperluas pelabuhan dengan bantuan China dan tidak akan menjadi pangkalan angkatan laut.
Di sela-sela SLD, Giang mengadakan pertemuan bilateral dengan para menteri padat Singapura, AS dan Kanada untuk meningkatkan hubungan pertahanan dengan mereka.
Vietnam adalah negara yang cinta damai dan bersahabat, yang memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Sekitar 140 negara telah berinvestasi di Vietnam, tanda yang jelas dari penerimaannya kepada dunia dan mitra yang stabil serta dapat diandalkan.
Peningkatan kemampuan pertahanan Vietnam dimaksudkan untuk tujuan damai dan pertahanan diri saja.