Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Siapa yang Akan Menyelamatkan Pakistan dari Kebangkrutan?

19 Mei 2022   08:24 Diperbarui: 20 Mei 2022   09:25 2303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cuaca buruk

Bahkan alam pun tidak baik ke Pakistan. Gelombang panas yang parah menciptakan krisis kesehatan besar dengan merkuri mencapai setinggi 51 derajat Celcius di beberapa daerah seperti Jacobabad, Sindh, pada tanggal 14 Mei.

Media lokal Geo News melaporkan bahwa banyak kasus cedera ginjal akut (AKI) yang disebabkan oleh sengatan panas, diare air akut dan gastroenteritis telah dilaporkan dari seluruh negeri. Diperkirakan setidaknya tiga orang meninggal akibat diare air akut di Sindh, di mana suhu melonjak hingga 49 derajat Celcius.

Sering terjadi kekurangan listrik dan pemadaman listrik di berbagai daerah di Pakistan.

Sharif dan pemerintahannya berada dalam masalah besar. Pakistan sangat membutuhkan $15 miliar pinjaman baru untuk meningkatkan cadangan devisanya. Perdana Menteri telah mengetuk pintu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, China, Dana Moneter Internasional, Bank Pembangunan Asia, Bank Pembangunan Islam dan pemberi pinjaman internasional lainnya untuk mencari banyak pinjaman demi mengatasi krisis keuangan yang parah.

Mendapatkan pinjaman mungkin mudah tetapi membayar kembali akan lebih menyakitkan karena tidak ada rencana efektif untuk memperbaiki kekacauan ekonomi. Tidak ada stabilitas, perdamaian dan keamanan di negara ini. Warga Pakistan telah kehilangan kesabaran dan berkontribusi pada munculnya banyak kelompok separatis dan teror.

Akankah Sharif menyelamatkan Pakistan dari kehancuran dan kebangkrutan? Masih harus dilihat siapa yang akan menyelamatkan -- Arab Saudi, China atau IMF -- Pakistan sekarang.

***

Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun