Jadi Pakistan sangat membutuhkan uang dari China untuk kelangsungan hidupnya. Ini adalah alasan utama bagi Pakistan dan Imran untuk sangat mendukung kekejaman China di Xinjiang. Tahun lalu, Imran juga memuji PKC dan pemerintahan diktatornya di China.
"PKC adalah model yang unik. Sampai sekarang, kami diberitahu bahwa cara terbaik bagi masyarakat untuk memperbaiki diri adalah sistem demokrasi Barat," kata Imran mengutip Al Jazeera.
"Yang dilakukan PKC adalah membawa model alternatif ini. Dan mereka benar-benar telah mengalahkan semua demokrasi Barat dengan cara mereka membawa jasa dalam masyarakat mereka."
Ia memuji "fleksibilitas" dalam model China tanpa menyebutkan apakah Pakistan akan mengikuti model China.
"Sampai sekarang, perasaan bahwa demokrasi elektoral adalah cara terbaik di mana Anda mendapatkan kepemimpinan berdasarkan prestasi, dan kemudian meminta pertanggungjawaban kepemimpinan itu. Tetapi apa yang telah dilakukan PKC adalah bahwa tanpa demokrasi elektoral mereka sebenarnya telah memiliki pencapaian yang jauh lebih baik," kata Imran.
Banyak negara Muslim tidak percaya pada pernyataan Pakistan tentang Xinjiang, J&K, Islamofobia dan Muslim. Pakistan lahir dari kekerasan, menggusur jutaan Muslim, Sikh dan Hindu pada tahun 1947.
Pakistan telah melakukan genosida terhadap rakyatnya sendiri di Pakistan Timur dengan membunuh lebih dari 3 juta orang, kebanyakan Muslim di sana pada tahun 1971. Muslim Bengali secara heroik berperang melawan militer Pakistan dan mendirikan negara mereka sendiri yang disebut Bangladesh pada tahun 1971.
Menurut media Pakistan, sekarang militer Pakistan melakukan kekejaman serupa terhadap Muslim di Balochistan atas nama penindasan separatisme. Pakistan tidak pernah mencoba untuk mengatasi keluhan orang-orang di Balochistan, yang membuat mereka memulai pemberontakan bersenjata melawan pemerintah.
Pakistan akan tetap setia kepada Komunis China dan mendukung semua tindakan represif China terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.
***
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang berbasis di Jakarta.