Dengan pandangan yang sama, seorang pejabat senior India mengatakan bahwa kedua negara menjadikan hubungan mereka sebagai panutan dalam hubungan internasional.
"Hubungan India-Bangladesh saat ini lebih dalam dari kemitraan strategis lainnya. Ini adalah panutan bagi hubungan antara dua negara tetangga. Semangat persahabatan, pengertian dan saling menghormati yang ditimbulkan selama pembebasan Bangladesh terus meresapi berbagai aspek hubungan ini," papar Menteri Luar Negeri India Harsh Vardhan Shringla baru-baru ini.
Sejak 1971, setiap tahun, orang-orang di Bangladesh merayakan 16 Desember sebagai Bijoy Dibos, Hari Kemenangan Bangladesh.
Menurut surat kabar Dhaka Tribune, pada hari ini doa-doa khusus dipanjatkan di masjid-masjid, kuil-kuil, gereja-gereja dan tempat-tempat ibadah lainnya di seluruh negeri demi mencari berkah ilahi untuk kedamaian abadi dari jiwa-jiwa Bangabandhu yang telah meninggal, para pemimpin nasional, para martir Perang Pembebasan dan semua anak-anak patriotik negeri lainnya.
Itu adalah hari kemenangan bagi Bangladesh dan India.
"Kesempatan ini adalah untuk memperingati kemenangan pasukan Bangladesh dan India atas pasukan Pakistan dalam Perang Pembebasan Bangladesh pada tahun 1971," ungkap situs web National Today.
Anda mungkin bertanya-tanya faktor apa yang menyebabkan genosida dan pembebasan Bangladesh dari Pakistan?
Latar belakang
Kita semua tahu bahwa negara kita Indonesia adalah rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia. Dulu, hanya ada dua negara di dunia ini yang dulunya berpenduduk muslim lebih banyak dari Indonesia. Bisakah Anda menebak siapa mereka?
Yang pertama adalah British India atau Uni India. Namun British India terbagi menjadi dua negara -- India sekuler mayoritas Hindu dan Pakistan mayoritas Muslim -- pada bulan Agustus 1947 berdasarkan agama.
Yang kedua adalah Pakistan dengan 132 juta penduduk pada tahun 1971 sedangkan Indonesia memiliki 114,79 juta orang. Setelah tahun 1971, Indonesia muncul sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia.