"Impunitas atas kejahatan kekerasan terhadap jurnalis adalah total."
Serangan baru-baru ini terhadap jurnalis Pakistan Asad Ali Toor, yang juga seorang YouTuber, di Islamabad mengejutkan negara itu.
Pada tanggal 25 Mei, sekitar pukul 11 malam, tiga pria tak dikenal datang ke apartemen Asad dan menodongkan pistol ke arahnya. Mereka mengaku berasal dari agen mata-mata ISI. Mereka menyeret Asad ke kamar tidurnya dan menyerangnya.
"Mereka melemparkan saya ke lantai dengan keras dan menyuruh saya untuk tidak bersuara atau mereka akan menembak saya," kata Asad dalam sebuah pernyataan.
"[Salah satu penyerang] mulai memukul saya berulang kali di siku dengan popor pistolnya. [...] Saya mencoba berteriak tetapi tidak ada suara yang keluar."
Karena ketersediaan rekaman CCTV, yang bocor ke media sosial, baik polisi maupun militer tidak dapat menyangkal serangan itu. Pemerintah memang berusaha menutupi serangan itu pada awalnya dengan mengatakan itu adalah serangan pribadi oleh saudara-saudara dari pacar Asad. Setelah liputan besar di media, polisi mulai menangani kasus tersebut dan tidak ada yang ditangkap sejauh ini.
Serangan ke Asad bukanlah satu-satunya kasus di Pakistan.
Menurut situs web Al-Jazeera, Matiullah Jan, seorang jurnalis televisi terkemuka di Pakistan, diculik oleh pria tak dikenal di luar sebuah sekolah di Islamabad pada bulan Juli 2020. Ia dibebaskan setelah 12 jam. Jan mengatakan bahwa ia diikat, disumpal dan dipukuli oleh para penculiknya. Seperti biasa, tidak ada penangkapan yang dilakukan dalam kasus ini.
Lagi-lagi di tanggal 20 April tahun ini, Absar Alam, seorang jurnalis senior yang berbasis di Islamabad, ditembak di bagian perut di dekat rumahnya. Dalam kasus ini juga, tidak ada penangkapan yang dilakukan.