"Untuk lebih jelasnya, kejahatan terhadap kemanusiaan adalah pelanggaran khusus yang serius, yang secara sadar dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematis terhadap penduduk sipil," kata Sophie Richardson, direktur China di HRW, dalam konferensi pers baru-baru ini.
"Dan ini adalah salah satu pelanggaran hak asasi manusia terbesar di bawah hukum internasional."
Ada juga penelitian lain yang dilakukan beberapa waktu lalu oleh Proyek Hak Asasi Manusia Uighur tentang penahanan massal para imam di Xinjiang.
Studi tersebut, yang hasilnya dibagikan dengan BBC, menyatakan bahwa Beijing telah memenjarakan atau menahan setidaknya 600 imam sejak tahun 2014 dalam tindakan kerasnya terhadap Muslim Uighur. Di antara mereka, 18 imam tewas dalam tahanan.
Sudah menjadi praktik umum pemerintah komunis China untuk mencap ulama sebagai ekstremis, separatis, radikal dan bahkan teroris. Jelas terlihat bahwa sebagian besar imam ini menghadapi dakwaan yang luas seperti "menyebarkan ekstremisme", "mengumpulkan massa untuk mengganggu ketertiban sosial" dan "menghasut separatisme".
Sementara itu, Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) menerbitkan penelitian baru, yang didasarkan pada data resmi China, tentang penurunan tajam angka kelahiran di Xinjiang sejak tahun 2017 akibat pengendalian kelahiran paksa.
ASPI mengatakan angka kelahiran di Xinjiang telah turun 48.74 persen dalam dua tahun setelah diperkenalkannya kampanye "pemogokan keras" Partai Komunis melawan "kelahiran ilegal" di wilayah tersebut.
Menurut ASPI, ada juga laporan penghancuran banyak masjid dan kuburan Muslim, serta pemisahan anak-anak. Ada banyak laporan bahwa Uighur dipaksa untuk makan daging babi, yang menentang Islam.
Semua tindakan represif China ini digambarkan oleh AS sebagai genosida. Pada bulan Januari tahun ini, AS melarang impor produk kapas dan tomat dari Xinjiang atas tuduhan kerja paksa di sana. Beberapa negara, termasuk AS, negara negara Uni Eropa, Inggris dan Kanada, telah memberlakukan sanksi yang ditargetkan terhadap beberapa pejabat China.
Orang Uighur secara etnis bukan Tionghoa tetapi berasal dari Turki dan sebagian besar memeluk agama Islam. Mereka adalah satu dari 55 etnis minoritas di China. Saat ini ada sekitar 28 juta Muslim, termasuk 12 juta Muslim Uighur di Xinjiang, China.
Xinjiang adalah provinsi terbesar di China. Lokasinya strategis dan sangat kaya akan sumber daya alam.