Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

AS Memberikan Pukulan Berat pada Polisario dengan Mengakui Kedaulatan Maroko atas Sahara Barat

11 Januari 2021   06:34 Diperbarui: 11 Januari 2021   07:50 1775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komoro, Gabon, Sao Tome Principe, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Burundi, Eswatini Zambia, Uni Emirat Arab dan Bahrain juga telah sepakat untuk membuka konsulat mereka di Laayoune, Sahara Maroko.

Beberapa orang Indonesia juga menginginkan agar Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia, juga harus mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat.

Dalam Pidato Kebijakan Luar Negeri tahunannya pada tanggal 6 Januari, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi menjelaskan bahwa perlindungan kedaulatan negara dan integritas wilayah merupakan salah satu prioritas utama diplomasi Indonesia.

"Indonesia ingin mengingatkan bahwa penghormatan terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah adalah prinsip utama hubungan persahabatan antar negara berdasarkan Piagam PBB dan hukum internasional," jelas Retno.

Maroko adalah sahabat sejati Indonesia selama enam dekade. Mereka mendukung penuh kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia.

"Indonesia juga menghadapi gerakan separatis serupa di Papua. Bahkan, Polisario dan pemimpin separatis Papua Benny Wenda bekerja sama. Benny mendapat ide untuk mendirikan pemerintahan pengasingan Papua baru-baru ini dari Polisario, yang juga melakukan hal serupa pada tahun 1976. Kenapa Indonesia dan Maroko tidak bekerja sama untuk menumpas gerakan separatis ini," Khairunnisa, warga Jakarta Barat yang memiliki ketertarikan pada urusan internasional, mengatakan kepada penulis baru-baru ini.

"Maroko menghormati sepenuhnya persatuan dan kedaulatan Indonesia. Indonesia harus mempertimbangkan untuk melakukan hal yang sama."

Mengomentari keputusan AS, Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah menggambarkan keputusan AS itu sebagai "keputusan bersejarah".

"Maroko dan AS adalah teman lama dan mitra. Ini merupakan keputusan historis untuk mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat. Keputusan ini tentunya akan mempercepat proses perdamaian dan implementasi Rencana Otonomi," kata Dubes Benabdellah.

Maroko, menurut Benabdellah, menyambut gembira keputusan AS itu.

"Raja Maroko Yang Mulia Mohammed VI telah menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Presiden AS Donald Trump dan timnya atas dukungan yang jujur dan tidak ambigu kepada Sahara Maroko. Dukungan semacam itu memperkuat kemitraan yang strategis dan kuat antara kedua negara dan meningkatkannya ke tingkat aliansi sejati yang mencakup semua bidang," kata Benabdellah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun