Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aktivis Perempuan Balochistan yang Diasingkan Ditemukan Tewas di Kanada, Kelompok HAM Menuntut Penyelidikan

27 Desember 2020   14:50 Diperbarui: 27 Desember 2020   15:14 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karima Baloch | Sumber: Baloch Students Organization Azad

Paman Karima sendiri, Abdul Wahid Qamber Baloch, hilang pada tahun 2007 dan baru muncul pada tahun 2008. Ia masih dalam tahanan polisi atas tuduhan penghasutan.

Pamannya yang lain, Dr. Khalid Baloch, terbunuh pada bulan Agustus 2007 dalam dugaan sebuah encounter oleh Frontier Corps (FC), sebuah organisasi paramiliter.

Banyak jurnalis dan kelompok hak asasi menuduh bahwa pembunuhan yang terjadi sering dilakukan di Balochistan sebagai cara untuk membersihkan pihak berwenang dari tahanan yang tidak diinginkan.

Karima adalah anggota dari faksi Azad Organisasi Mahasiswa Balochistan (BSO-A). Presidennya Zahid Baloch ditangkap oleh militer pada tahun 2014 ketika para siswa mengadakan pertemuan rahasia untuk menyusun rencana tindakan terhadap penghilangan siswa yang terus menerus. Militer tidak pernah mengungkap informasi tentang penangkapannya.

Setelah hilangnya Zahid, Karima menjadi presiden BSO-A dan militer Pakistan dan polisi mulai mencarinya. Menghadapi ancaman atas hidupnya, Karima melarikan diri ke Kanada pada tahun 2016. Namun meskipun ia di pengasingan ia tidak berhenti dari aktivisme dan memperjuangkan hak-hak rakyat Baloch. Karima juga mewakili kasus penghilangan lebih dari 20,000 Baloch di Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Akhirnya, ia kehilangan nyawanya dalam upaya mencari keadilan dan hak-hak orang Balochi.

Sebagai pengakuan atas kerja kerasnya dalam hak asasi manusia, ia masuk sebagai salah satu dari 100 perempuan inspiratif dan berpengaruh 2016 BBC.

Dalam tweet yang aneh, Menteri Dalam Negeri Pakistan Muhammad Ali Khan mengatakan bahwa kematian Karima merupakan hal yang bagus. Secara sadis, Mendagri mendoakan nasib yang sama kepada aktivis lain dan penentang negara Pakistan seperti jurnalis Tarek Fat ah yang diasingkan  Taha Siddiqui dan Gul Bukhari serta blogger Goraya. Ia menyebutkan daftar orang yang menjadi sasaran pemerintah Pakistan. Tidak jelas bagaimana Twitter mengizinkan tweet semacam itu.

Masyarakat internasional harus menempatkan tekanan pada Pakistan untuk menghentikan pembunuhan tanpa ampun terhadap aktivis hak asasi manusia, wartawan dan lawan-lawan politik di dalam Balochistan. Kanada harus menyelidiki kematian misterius Karima dan menemukan pelakunya serta membawa mereka ke pengadilan.

Penulis adalah jurnalis senior yang tinggal di Jakarta, Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun