"Kami tidak bisa mengesampingkan permainan curang karena dia selama ini berada di bawah ancaman. Dia meninggalkan Pakistan karena rumahnya digerebek lebih dari dua kali. Pamannya terbunuh. Dia diancam untuk meninggalkan aktivisme dan aktivitas politik tetapi dia tidak melakukannya dan melarikan diri ke Kanada."
Haider lebih lanjut menyatakan bahwa sebulan yang lalu dia telah menerima banyak pesan yang mengancam melalui media sosial setelah mengangkat masalah pelanggaran hak asasi manusia dan operasi militer di Balochistan.
"Saya diberitahu bahwa saudara dan istri saya bisa menjadi sasaran. Saya tidak menganggapnya serius. Kami sering mendapat troll dan ancaman seperti itu saat berbicara tentang pelanggaran HAM," katanya.
Tetapi kelompok hak asasi manusia dan kelompok pemberontak Pakistan di Kanada percaya bahwa Karima diculik dan dibunuh oleh badan intelijen Pakistan.
"Kematian aktivis Karima Baloch di Toronto, Kanada, sangat mengejutkan dan harus segera diselidiki secara efektif. Para pelakunya harus dibawa ke pengadilan untuk menerima hukuman mati," kata Amnesty International di sebuah pernyataan.
Kelompok pemberontak dari Pakistan di Kanada menggambarkan kematian Karima sebagai pembunuhan dan menuntut penyelidikan atas dugaan pembunuhan aktivis hak asasi manusia.
"Meskipun Polisi Toronto mengatakan bahwa kematian Karima Baloch diselidiki sebagai kematian non-kriminal dan diyakini tidak ada keadaan yang mencurigakan, kami percaya bahwa dengan adanya ancaman terhadap nyawanya oleh otoritas Pakistan karena aktivisme politiknya, diperlukan sebuah penyelidikan menyeluruh atas pembunuhan Karima Baloch," kata pernyataan bersama oleh kelompok pemberontak.
Petikan pernyataan bersama tersebut dimuat di majalah India Today.
Pernyataan bersama tersebut dikeluarkan oleh Gerakan Nasional Baloch, Partai Nasional Balochistan-Kanada, Kongres Sindhi Dunia-Kanada, Dewan Pashtun Kanada dan Komite PTM Kanada.
"Ribuan orang telah hilang tanpa jejak di Balochistan sejak 2007. Operasi yang dipimpin oleh militer diluncurkan pada awal 2005 yang bertujuan untuk memusnahkan pemberontakan oleh kelompok etnis Baloch, yang berjuang demi pembagian sumber daya provinsi yang lebih besar," jelas pernyataan itu.
"Ratusan aktivis politik Baloch, untuk menghindari penganiayaan, melarikan diri dari Balochistan dan terpaksa mencari suaka di negara lain. Para pemberontak dan kritik dari pihak berwenang Pakistan, yang tinggal di pengasingan berada di bawah ketakutan terus-menerus dengan meningkatnya ancaman dan serangan terhadap mereka selama pengasingan. Kami percaya bahwa komunitas internasional memiliki tanggung jawab terhadap perlindungan para aktivis yang diasingkan," tambah pernyataan itu.