Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Inikah Saatnya Indonesia Bekerjasama dengan QUAD?

25 September 2020   09:35 Diperbarui: 25 September 2020   09:50 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, negara tetangga maritim dan mitra strategis India, ingin menjalin hubungan yang sangat erat dengan India. Pada akhir Juli, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mengunjungi India untuk meningkatkan hubungan pertahanan antara kedua negara. Prabowo berdiskusi dengan Menteri Pertahanan  India Rajnath Singh tentang kerja sama pertahanan, pertukaran informasi, ketegangan perbatasan India-China, masalah keamanan regional dan teka-teki LCS. India menawarkan rudal jelajah supersonik Brahmos kepada Indonesia selama kunjungan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara India dan Indonesia secara keseluruhan telah tumbuh dengan pesat, terutama setelah kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Jakarta pada tahun 2018.

India sangat mendukung Indonesia pada isu UNCLOS dan LCS.

"Pentingnya mencapai kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, transparan, berbasis aturan, damai, makmur dan inklusif, di mana kedaulatan dan integritas wilayah, hukum internasional, khususnya UNCLOS, kebebasan navigasi dan penerbangan, pembangunan berkelanjutan dan keterbukaan, perdagangan dan sistem investasi yang bebas, adil dan saling menguntungkan dan dihormati," kata Modi dan Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo dalam pernyataan bersama saat kunjungan 2018.

Dua ribu tahun hubungan peradaban, jarak yang dekat, hanya 80 mil laut antara Aceh di Indonesia dan pulau Great Nicobar di India serta hubungan yang baik di antara para pemimpin tertinggi telah memuncak dan menjadikan kerjasama keamanan yang erat antara dua tetangga maritim.

Terkait Jepang, kekhawatiran bersama tentang perilaku ekspansionis China telah membuat Jepang dan Indonesia lebih dekat. Kedua negara memiliki hubungan ekonomi yang sangat baik dan Jepang telah menjadi salah satu sumber investasi asing langsung terbesar bagi Indonesia selama beberapa dekade.

Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi bertemu dengan Presiden Jokowi pada awal tahun ini dan membahas isu hangat LCS. Baik Jepang maupun Indonesia telah memasukkan lebih banyak konten geopolitik dalam hubungan strategis mereka dalam beberapa tahun terakhir.

Motegi berjanji kepada Indonesia bahwa Jepang akan memberikan bantuan teknis yang mendesak kepada angkatan laut Indonesia untuk berpatroli di perbatasan laut dan bantuan keuangan untuk pengembangan kepulauan Natuna.

Miliarder Jepang Masayoshi Son telah berjanji kepada Indonesia untuk menginvestasikan US$30 miliar hingga $40 miliar untuk membangun ibu kota baru Indonesia di Kalimantan. Indonesia juga meminta Jepang menyelesaikan jalur KA berkecepatan tinggi sepanjang 150 kilometer antara Jakarta dan Bandung. Proyek ini awalnya diberikan kepada China, yang gagal menyelesaikan proyek tersebut.

Dengan ancaman dari China ke Indonesia, Dialog Keamanan Segiempat atau anggota Quad - Amerika Serikat, Jepang, Australia dan India - harus melibatkan Indonesia dan memperluas dukungan penuh kepada negara kepulauan dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Secara tradisional, Indonesia memiliki kebijakan luar negeri yang "bebas dan aktif", yang melarangnya untuk bergabung dengan aliansi militer dan menjadi sekutu negara manapun.

Para menteri dari negara-negara Quad yaitu Amerika Serikat, India, Jepang dan Australia bertemu untuk mebicarakan masalah keamanan di kawasan Indo-Pasifik di kota New York baru baru ini. | Sumber: US State Department
Para menteri dari negara-negara Quad yaitu Amerika Serikat, India, Jepang dan Australia bertemu untuk mebicarakan masalah keamanan di kawasan Indo-Pasifik di kota New York baru baru ini. | Sumber: US State Department

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun