Dengan pembukaan kedutaan Mauritania di Jakarta, kita memiliki kedutaan besar dari semua negara Maghreb di Jakarta. Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya telah membuka kedutaan mereka di Jakarta sejak lama.
Pembukaan kedutaan di Indonesia oleh Mauritania akan menjadi titik balik dalam hubungan kedua negara.
"Sebagai duta besar Mauritania pertama, misi utama saya adalah meletakkan dasar yang kuat untuk hubungan kami dan memperkuat kerja sama kami di bidang politik, ekonomi dan budaya. Ini akan menjadi titik balik besar dalam hubungan kita. Saya juga terakreditasi di Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam," ungkap Zein, yang sangat menyukai Jakarta meskipun banyaknya pembatasan akibat pandemi COVID-19, ujarnya.
Ketika ditanya mengenai tujuan utama Mauritania untuk membuka kedutaan besarnya di Jakarta, Zein mengatakan bahwa Indonesia adalah negara strategis dengan potensi besar di Asia.
"Kami memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia. Keduanya adalah negara mayoritas Muslim dan kaya akan sumber daya alam. Kami melihat potensi besar di Indonesia dan Asia Tenggara. Persahabatan dan kerja sama kami dengan Indonesia akan saling menguntungkan," kata Zein, yang fasih berbahasa Arab, Perancis, dan Inggris.
Menurut Zein, Presiden Mauritania Mohamed Ould Ghazouani saat ini adalah pemimpin yang dinamis dan populer seperti Presiden Jokowi.
"Kedua presiden kami adalah pemimpin yang dinamis yang memiliki pandangan serupa tentang reformasi ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah prioritas utama mereka," ujar Zein.
Presiden Ghazouani, yang memenangkan kursi kepresidenan pada pemilihan umum 2019 yang demokratis, adalah pemimpin yang berpikiran reformasi dengan visi yang hebat untuk mengubah Mauritania menjadi negara modern.
Ada hal yang menarik, menurut Zein, tentang kedua negara.