"Integritas teritorial Azerbaijan bukan dan tidak akan pernah menjadi topic negosiasi [...] Azerbaijan tidak akan mundur dari posisi ini dalam satu langkah pun. Ini berarti bahwa dalam integritas teritorial Azerbaijan [...] tidak akan ada kompromi," ujarAliyev.
Setelah mengamankan perdamaian, Aliyev mengalihkan pandangannya untuk membangun kembali perekonomian.
Aliyev mengundang perusahaan minyak dari negara-negara barat untuk berinvestasi di Azerbaijan.
Pada 20 September 1994, Aliyev menandatangani "Kontrak Abad Ini" dengan perusahaan-perusahaan minyak besar dari barat, yang membawa miliaran dollar ke dalam ekonomi Azerbaijan yang hancur akibat perang.
Dengan pengembangan ladang-ladang minyak baru dan infrastruktur yang ambisius seperti pipa Baku-Tibilisi-Ceyhan, ribuan lapangan kerja baru diciptakan, yang memicu efek berganda pada ekonomi secara keseluruhan.
Aliyev ingin membangun Azerbaijan yang modern. Dia meletakkan dasar yang kuat dengan menghidupkan kembali industri yang ada dan membangun industry baru seperti aluminium, tekstil, pembangkit listrik dan industry kimia.
Stabilitas politik, perdamaian, kemakmuran, demokrasi, reformasi ekonomi yang konstan dan kesejahteraan rakyat adalah cirri khas kepresidenan Aliyev. Dia terpilih kembali pada tahun 1998 untuk masa jabatan limatahun.
Pada tahun 1993, PDB Azerbaijan, menurut data pemerintah, sebesar AS$ 3.97 miliar dan PDB per kapita hanya $175. Berkat kepemimpinan dinamis Aliyev, PDB melonjak menjadi $7.27 miliar pada tahun 2003. Demikian juga PDB per kapita naik menjadi $880 pada tahun yang sama.
Dalam kebijakan luar negeri, Aliyev mempertahankan hubungan baik dengan Rusia dan AS. Itu seperti tindakan penyeimbangan. Meskipun focus utama Azerbaijan adalah di Eropa, Aliyev mengakui pentingnya strategis Asia yang tumbuh cepat.
Hubungan Azerbaijan-Indonesia
Azerbaijan menjalin hubungan diplomatic dengan Indonesia pada tanggal 24 September 1992. Aliyev ingin membangun hubungan yang kuat dengan Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia.