Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dialog Shangri-La akan Membahas Militerisasi LCS dan Terorisme

31 Mei 2018   15:35 Diperbarui: 31 Mei 2018   16:06 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: nasional.kompas.com)

Sebagai sebuah protes, AS sekali lagi tidak mengundang China untuk ikut serta dalam latihan peperangan maritim internasional dan latihan Lingkar Pasifik (RIMPAC) 2018 akibat militerisasi China di LCS. Terakhir kali China ikut serta dalam latihan RIMPAC adalah tahun 2016.

Karena seluruh kawasan menghadapi ancaman keamanan langsung dari China, para pemimpin militer kawasan Asia-Pasifik dapat mengungkapkan keprihatinan mereka dan mendiskusikan cara dan sarana tentang bagaimana menangani situasi berbahaya yang ada.

Tahun ini, Perdana Menteri India Narendra Modi akan menyampaikan pidato utama pada Jumat malam di SLD. Modi dapat berbicara tentang ketegangan dalam LCS dan kebebasan navigasi, arsitektur keamanan regional, kerja sama keamanan di kawasan Indo-Pasifik, isu-isu non-keamanan seperti terorisme dan keselamatan laut.

Pada hari kedua SLD, Menteri Pertahanan AS James Mattis akan berbicara tentang kepemimpinan AS dan tantangan keamanan Indo-Pasifik.

Menteri Pertahanan Nasional Vietnam Ngo Xuan Lich akan berbicara tentang pandangan negaranya terhadap LCS dan dapat meminta untuk segera menyelesaikan Kode Etik yang mengikat secara hukum. Vietnam telah meminta resolusi damai atas semua perselisihan di LCS berdasarkan aturan-aturan maritim internasional, terutama Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Dari pihak Indonesia, Menteri Koordinator Kemaritiman Jenderal (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pertahanan Jenderal (Purn.) Ryamizard Ryacudu akan mengangkat isu-isu LCS dan terorisme.

Menteri Pertahanan Inggris, Prancis, Jerman, Australia, Selandia Baru, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Singapura, dan Qatar telah dikonfirmasi untuk menghadiri SLD tahun ini. Lebih banyak menteri dari berbagai negara diharapkan untuk berpartisipasi dalam forum, yang pertama kali diadakan pada tahun 2002.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Song Youngmoo dapat mengangkat isu nuklir Korea Utara dan perdamaian di Semenanjung Korea.

Tuan rumah Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akan menghadiri upacara pembukaan serta makan malam pembukaan.

Forum yang berlangsung selama tiga hari ini akan memiliki beberapa sesi khusus dengan tema-tema seperti "Kepemimpinan AS dan Tantangan Keamanan Indo-Pasifik", "Mengurangi Intensitas Krisis Korea Utara", "Pembentukan Orde Keamanan yang Berkembang di Asia"," Teknologi Strategis Baru, dan Masa Depan Konflik", "Meningkatkan Keamanan Maritim, Kode Etik dan Cara-Cara Membangun Keyakinan", "Krisis Keamanan dan Kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine Myanmar", "Kompetisi dan Kerjasama di Wilayah Samudera Hindia", "Implikasi Strategis Pengembangan Kemampuan Militer di Asia-Pasifik", "Mengelola Kompetisi dalam Kerjasama Keamanan Regional", "Dimensi Baru Terorisme dan Kontraterorisme" dan "Meningkatkan Standar untuk Kerjasama Keamanan Regional".

Kita masih harus melihat apakah Menteri Pertahanan Nasional  China Jenderal Wei Fenghe akan menghadiri SLD tahun ini atau tidak. Beijing menganggap SLD adalah forum teguran bagi China karena kegiatan-kegiatannya yang kontroversial di LCS. Selama beberapa tahun ini China selalu mengirimkan delegasi berpangkat lebih rendah ke Singapura untuk menghadiri SLD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun