Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kazakhstan Berulang Tahun ke-25, Berambisi untuk Mencapai Tujuan yang Lebih Besar

18 Desember 2016   17:55 Diperbarui: 18 Desember 2016   18:12 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kazakhstan adalah negara muda dan energik yang baru saja merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke-25 pada tanggal 16 Desember lalu. Kazakhstan merupakan negara Eurasia yang berlokasi di Asia Tengah; 90 persen teritorinya berada di Asia dan 10 persennya di Eropa. Negara kecil dengan teritori yang luas ini (2.7 juta kilometer persegi) memiliki banyak kisah sukses yang terjadi dalam waktu singkat. Ada sebuah cerita menarik tentang negara yang kaya akan minyak ini.

Pada tahun 1997, konglomerat Indonesia Hashim Djojohadikusumo, adik dari ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto, membeli sebuah ladang minyak di Kazakshtan seharga 88 juta dolar Amerika, dengan kerjasamanya bersama investor-investor Kanada.

Pemilik perusahaan Group Arsari,  yang bergerak di bidang  kertas, minyak kelapa sawit, pertambangan dan logistik, ini mengalami kerugian besar sewaktu krisis moneter di Asia pada tahun 1998. Namun keberuntungannya berubah pada tahun 2007.

Menurut China Daily Asia, Hashim jadi paling beruntung dalam hidupnya di tahun 2007 ketika ia menjual ladang minyaknya di Kazakhstan ke CITIC Group milik Cina senilai 1.9 milyar dolar.

Sama halnya dengan Hashim, banyak investor yang menanamkan modalnya di Kazakhstan.

“Negara kita sejauh ini telah menarik lebih dari 300 milyar dolar investasi asing dalam kurun waktu kurang dari 25 tahun,” kata Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Askhat Orazbay di resepsi perayaan ulang tahun kemerdekaan negaranya yang ke-25 di Jakarta baru-baru ini.

Investasi besar ini datang dari Cina, Perancis, Belanda, Swiss, Inggris, Amerika Serikat, dan banyak negara lainnya.

Kazakhstan merupakan eksportir terkemuka untuk minyak, gas, uranium, kromium, timah, seng, mangan, tembaga, emas, gandum, tekstil, dan ternak. Kazakhstan adalah salah satu pemasok utama minyak dan gas untuk Eropa. Produksinya saat ini sekitar 1.5 juta barel per hari. Kazakhstan adalah sumber mineral terbesar ke-6 di dunia. Dari 110 elemen kimia yang ada di tabel Mendelev, 99 di antaranya ada di negara Asia Tengah ini.

Kazakhstan merdeka pada tanggal 16 Desember 1991 setelah runtuhnya Uni Soviet.

Dengan populasi yang hanya 18 juta orang, Kazakhstan telah melakukan banyak pencapaian besar di banyak bidang termasuk ekonomi, politik dan perdamaian dunia selama 25 tahun terakhir dan menjadi negara yang dinamis di Asia. Pada awalnya, banyak yang meragukan kemampuan Kazakhstan yang sudah merdeka untuk menjadi negara mandiri.

“Pada tahun 1991, beberapa pengamat meragukan kemampuan kami untuk bertahan sebagai negara yang berdaulat, mengingat populasi multi-etnis kami, keragaman agama kami, dan warisan senjata nuklir dan infrastruktur yang menantang. Tapi kita telah mengubah tantangan ini menjadi kesempatan — dan dalam seperempat abad telah membuat perjalanan dari sebuah negara yang tidak memiliki jejak di peta politik hingga menjadi negara yang stabil dan anggota komunitas internasional yang dihormati,” tulis Menteri Luar Negeri Kazakshtan Erlan Idrissov beberapa waktu lalu di website The Huffington Post.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun