Pendekatan ini berarti harus mampu membuat konsumen memiliki ketergantungan terhadap merek kita yang tidak hanya bersifat fungsional. Dari sekedar functional brand menjadi brand habit.
Untuk menjadikan sebuah merek menjadi brand habit bagi pelanggan membutuhkan kemampuan untuk mengintegrasikan tiga hal yaitu product, person dan setting. Produk yang dihasilkan tentu harus memenuhi standar dan sesuai dengan perkembangan jaman. Namun produk saja tidak cukup, harus mempertimbangkan juga si pelanggan sebagai seorang manusia (person) yang memiliki kepribadian masing-masing.
Kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan gaya hidup pelanggan ditambah dengan setting (situasi dan suasana penggunaan) yang tepat akan menjadikan sebuah merek sebagai sebuah "keharusan" bagi pelanggan kemanapun pelanggan tersebut bepergian pasti akan membawa merek tersebut.
Sampai saat ini masih sulit menemukan merek yang bisa menggabungkan tiga hal tersebut -- product, person dan setting -- yang tepat. Beberapa merek yang digunakan sepanjang hari seperti produk telekomunikasi dan atau handphone masih banyak yang bersifat functional-based branding. Sebuah proses mengkonsumsi merek yang masih bersifat fungsional dan belum menjadi brand habit yang kuat.
Tips 24-Hour Branding
Tingkatkan usage. Buatlah pelanggan Anda mengkonsumsi lebih banyak untuk fungsi yang sama
Tingkatkan uses. Buatlah pelanggan Anda mengkonsumsi lebih sering dengan menyediakan fungsi atau manfaat baru.
Jadikan sebuah merek dari functional-based branding menjadi sebuah brand habit yang akhirnya menjadikan merek tersebut merupakan cerminan diri sang pelanggan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI