Telah terdapat beberapa siswa yang mengkonsumsi rokok. Meskipun jumlah siswa yang merokok ini masih minoritas, tetapi jika dibiarkan tentu hal ini akan menjadi wabah yang sangat berbahaya bagi siswa-siswa yang lainnya.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan cara angket. Penelitian survei merupakan penelitian dengan mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya nanti menggambarkan berbagai aspek populasi.Â
Sebaiknya angket atau kuosioner adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan pada responden untuk dijawab secara tertulis mengenai  pendapat, kenyakinannya, atau diminta menceritakan tentang keadaan dirinya sendiri, (Sutrisno Hadi, 1997: 158). Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa SMA Al-Falah kelas 10 Desa Sukaluyu kabupaten Bandung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Istilah ini sangat populer di masyarakat termasuk media masa dan aparat penegak hukum, yang sebetulnya mempunyai makna yang sama dengan NAPZA.
 NAPZA (Narkotita, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/saluran saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan, fisik, psikis dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA. (Depkes, 200: 4).
Disisi lain seperti halnya narkoba, rokok juga dapat mengakibatkan seseorang itu menjadi ketergantungan atau kecanduan terhadap rokok. Dimana pun kebiasaan merokok sudah menjadi kebiasaan dalam hidup sehari-hari.
Banyak alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok remaja. Secara umum, perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari dalam diri juga disebabkan faktor lingkungan.Â
Faktor dalam remaja dapat dilihat dari kajian perkembangan remaja yang mulai merokok berhubungan dengan krisis aspek psikososial yang dialami pada masa perkembangan, ketika mereka sedang mencari jati diri. Dalam masa remaja tersebut, sering dilukiskan sebagai masa badai dan topan karena ketidaksesuaian antara perkembangan psikis dan sosial.Â
Upaya-upaya untuk menemukan jati diri tersebut, tidak semua dapat berjalan sesuai harapan masyarakat. Beberapa remaja melakukan perilaku merokok sebagai cara kompensatoris.Â