Mohon tunggu...
Anizawati
Anizawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Nama : Anizawati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sosiologi Keluarga dan Gender

14 Februari 2022   17:11 Diperbarui: 14 Februari 2022   17:12 5228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sosiologi Keluarga

Dilihat dari asal musal katanya, keluarga berasal dari Bahasa Sang Seketra "kulawarga". Kata kula ini mengindikasikan maka sebagai "ras" dan warga artinya adalah "anggota". Jadi secara singkat media sosialisasi manusia yang berhubungan dengan pertalian atau hubungan darah, perkawinan, bahkan melalui sistem pengembilan anak angkat (adopsi).

Sedangkan sosiologi adalah ilmu sosial yang memiliki kajian terhadap berbagai bentuk masalah-masalah sosial. Kajian dalam sosiologi ini dilakukan menggunakan metode-metode sosiologi, selain itu juga peranan dan fungsinya dipergunakan untuk dapat mengtasi bergam masalah-masalah sosial yang timbul akibat hancurnya keteraturan sosial dalam masyarakat.

Atas dasar itulah sosiologi keluarga merupakan gabungan dari dua istilah yaitu sosiologi dan keluarga.  Sosiologi memiliki arti ilmu tentang masyarakat sengankan Keluarga memiliki arti unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal bersama pada satu tempat dalam kondisi yang saling membutuhkan/ketergantungan.

Pengertian Sosiologi Keluarga


Sosiologi keluarga adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang realitas sosiologis dari interaksi, pola, bentuk, dan perubahan dalam keluarga sehingga pengaruh perubahan atau pergeseran masyarakat terhadap keluarga dan pengaruh sistem dalam keluarga terhadap masyarakat secara umum.


Pengertian Sosiologi Keluarga Menurut Para Ahli


Adapun pengertian sosiologi keluarga menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1). Salvicon dan Celis, Definisi sosiologi keluarga adalah studi pengetahuan yang fokus pada kajian interaksi keluarga dalam perannya masing-masing, sehingga menimbulkan konsekuensi untuk mempertahankan kebudayaan melalui lembaga terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga.


2). E.M. Duval, Arti sosiologi keluarga ialah ilmu pengethuan yang mengulas tentang aspek dan steep by steep dalam kehidupan keluarga, yaitu dari fase pacaran (menjalin hubungan) dan pemilihan jodoh, pembentukan keluarga (menikah) sampai memberikan fungsi keluarga secara menyeluruh dalam perubahan sosial di masyarakat.


3). Sigmund Freud, Sosiologi keluarga dalam pandangan Freud adalah ilmu yang mempelajari tentang terbentuknya keluarga karena adanya perkawinan pria dan wanita yang secara sah di mata hukum agama serta negara memlakukan peranannya untuk pembentukan generasi dengan perkawainan.


Ruang Lingkup Sosiologi Keluarga


Ruang lingkup keluarga dalam sosiologi keluarga terfokus pada empat aspek, yaitu:
1. Pola hubungan dalam keluarga
Setiap individu dalam keluarga tentu saling berinteraksi satu sama lain dengan anggota keluarga maupun lingkungan sosialnya. Dengan interaksi sosial tersebut membentuk kerjasama (cooperation), persaingan (competity), dan pertentangan (conflict).
2. Sistem Keluarga
Seperti pada seluruh sistem sosial, serangkaian sistemasiasi keluarga mempunyai dua tujuan baik implisit maupun  eksplisit, yang berbeda berdasarkan tahapan dalam siklus hidup keluarga, nilai keluarga dan kepedulian individual anggota keluarga.
 3. Pola-Pola Keluarga
Pola keluarga ini bisa dilihat pada besar kecil nya keluarga, organisasi keluarga, aktifitas keluarga, serta kajian pada penerapan nilai-nilai keluarga.
4. Faktor Eksternal Keluarga
Adapun terakhir dalam ruang lingkup sosiologi keluarga ini meliputi tentang, kedudukan sosial ekonomi, lingkungan sosial seperto hanya lingkungan yang terjadi melalui arti pendidikan, tempat kerja, tetangga, dan lembaga sosial.

Ciri Sosiologi Keluarga


Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi keluarga memiliki beberapa ciri-ciri. Diantaranya;

a). Sosiologi keluarga memiliki ciri khas yang universal dalam mengkaji problematika keluarga yang ada di tengah kehidupan masyarakat.

b). Sosiologi keluarga mengarah pada bentuk rasionalitas dalam berfikir manusia, hal ini dilakukan dengan banyaknya kajian sosial yang menghubungkan antara tindakan manusia dengan fikiran yang dimilikinya.

c). Dibentuk sesuai dengan pengalaman dan tindakan masyarakat melalui suatu penelitian sosial yang empiris dan analisis.


Manfaat Sosiologi Keluarga
Manfaat yang dimilki dalam sosiologi keluarga ialah;


1. Memberikan arahan dalam membentuk maupun membina sebuah keluarga. 

2. Memberikan pola tindakan didalam sebuah keluarga dikaji dalam sosiologi sehingga dengan adanya hal ini interaksi yang terjalin dalam keluarga dapat menciptakan sebuah keharmonisan dan meminimalisir bentuk penyimpangan sosial yang akan terjadi di masyarakat.

Contoh Sosiologi Keluarga


Berbagai contoh kasus mengenai keluarga dalam sosiologi. Yaitu;

a. Adanya seorang anak yang merasa lapar boleh makan dan minum sampai kenyang, akan tetapi yang dimakdukan adalah makan dan minum yang kenyang tersebut pada waktu-waktu tertentu. Contoh kejadian ini dengan batasan-batasan yang ada yang diberikan orangtuanya, sehingga kasus ini merupakan bagian fungsi keluarga dalam sosiologi.

b. Peristiwa yang memberikan penjelasan tentang kenakalan yang dilakukan oleh remaja seperti halnya berkelakuan untuk penyalahgunaan obat-obatan, minuman beralkohol, dan penggunaan narkotika. Dorongan dalam fungsi keluarga dalam sosiologi ini bisa menjadi media kebebasan dan juga media pembelajaran yang refrentif dan bisa diterima oleh seorang anak.


c. Perceraian menjadi salah satu objek yang bisa dibahasa dalam ilmu sosiologi keluarga, hal ini lantaran berpisahnya kedua orangtua ini mempu memberikan dampak berarati bagi perkembangan keturunannya (anak), sehingga khusus objek ini sosiologi memberikan definisi khusus, berupa disorganisasi keluarga.

Apa Yang Dimaksu Peran Gender?
Gender adalah suatu konsep kultural yang merujuk pada karakteristik yang membedakan antara wanita dan pria baik secara biologis, perilaku, mentalitas, dan sosial budaya. Pria dan wanita secara sexual memang berbeda. Begitu pula secara perilaku dan mentalitas. Namun perannya di masyarakat dapat disejajarkan dengan batasan-batasan tertentu.

Gender adalah sebuah bentuk perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan yang lebih bersifat perilaku (behavioral differences) yang dikonstruksi secara sosial kultural dan berlangsung dalam sebuah proses yang panjang. Jadi, gender merupakan bentukan sosial, maka penempatannya selalu berubah dari waktu ke waktu dan tidak bersifat universal, artinya antara masyarakat yang satu dengan yang lain mempunyai pengertian yang berbeda-beda dalam memahami gender. Gender berbeda dengan istilah seks. Seks merujuk pada perbedaan jenis kelamin yang secara biologis melekat pada diri perempuan dan laki-laki (Fakih, 2011:71-72). Konstruksi sosial yang dibentuk masyarakat terhadap perempuan adalah laki-laki dianggap memiliki kekuatan lebih dibandingkan perempuan. Dimasyarakat memandang perempuan sebagai seorang yang lemah dan tidak berdaya khususnya dalam budaya patriarkhi

Pergeseran Gender


Mengkaji pola relasi gender dalam institusi keluarga, tidak terlepas dari pengaruh kondisi sosial budaya masyarakat dimana keluarga tersebut bertempat tinggal. Hal tersebut seiring dengan konsep gender itu sendiri, yaitu sebagai suatu kontruksi sosial budaya yang tentunya akan mengikuti kondisi sosial budaya dimana masyarakat tersebut ada (Mansour Fakih 2011:12) pola relasi gender masyarakat yang menganut sistem patriarkhi tentunya akan berbeda dengan masyarakat yang menganut sistem matriarkhi.


Berbicara pada tataran relasi gender konvensional maka ada perubahan yang signifikan pada laki laki sebagai kepala rumah tangga. Hal ini tidak diikuti perubahan pada sektor lainnya secara umum. Pengambilan keputusan juga memperlihatkan adanya hubungan patriarkhi yang konvensioanal dengan kadar yang sangat rendah. Pengambilan keputusan dalam bidang domestik menjadi wilayah istri tetapi istri juga sudah masuk pada pengambilan keputusan diwilayah publik walaupun pada hal tertentu domestik public kelihatan ditangan suami (Harmona Daulay,2001-115 )


Pembagian kerja


Dalam kaitanya dengan beban ganda tersebut, Mosser (Narwoko dan Bagong 2006:345) menyebutkan bahwa prempuan tidak saja berperan ganda, akan tetapi prempuan memiliki triple role (triple burden) : peran reproduksi, yaitu peran yang berhubungan dengan peran tradisional di sektor domestik ;peran produktif yaitu peran ekonomis disektor publik, dan peran sosial, yaitu peran dikomunitas.


Apabila orang membahas pekerjaan yang dilakukan perempuan,maka yang dibayangkan mungking hanya jenis pekerjaan yang dijumpai diranah publik pekerjaan ditempat kerja formal seperti bubrik dan kantor, pekerjaan dalam perekonomian formal. Orang sering melakukan sebagai kegiatan yang menghasilkan dan. Ada yang menawarkan berbagai jenis jasa ada yang melakukan perdagagan eceran pun ada yang memperoduksi atau memperoses hasil pertanian, kehutanan, perkebunan,pertanian, perternakan maupun produksi lain untuk dipasarkan. Disamping itu sering dilupakan pula bahwa pekerjaan rumah tangga yang dilakukan perempuan diranah domestik, yaitu penyediaan barang dan jasa bagi sesama anggota keluarga termasuk suami,merupakan suatu pekerjaan produktif. Jenis pekerjaan ini menyita banyak waktu dan tenaga mengantungkan suami, keluarga masyarakat, namun tidak diberi imbalan materi dan umumnya dianggapan sebagai pekerjaan yang rendah.


Peran Suami dan Istri Dalam Keluarga


Pendapat Goode (2004:151) menyatakan bahwa "adanya hubungan kedudukan antara kelas dan kesuksesan sang laki-laki". Disini terlihat adanya suatu pertentangan. Kearah kesetaraan yang lebih rendah, sang suami lebih banyak kemungkinan menuntut kekuasaannya hanya karena ia seorang laki-laki tetapi harus memberikan lebih banyak kekuasaan kepada istrinya tetapi dalam perbuatan bagaimnapun juga masih lebih banyak mempunyai kekuasaan.
Peran menurut Suratman (dalam Al barry:1994) adalah fungsi atau tingkah laku yang diharapkan ada pada individu seksual sebagai status aktivitas yang mencakup peran domestik maupun publik atau dengan kata lain peran perempuan merupakan kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan dan dianggap menjadi tanggung jawab perempuan. Peran perempuan menurut tujuannya dapat dibedakan menjadi dua : (1). Peran publik, yaitu segala aktivitas manusia yang biasanya dilakukan diluar rumah dan bertujuan untuk mendatangkan penghasilan (2). Peran domestik, yaitu aktivitas yang dilakukan didalam rumah dan biasanya tidak dimaksudkan untuk mendatangkan penghasilan, melainkan untuk melakukan kegiatan kerumahtanggaan. Peran yang dilakukan para perempuan atau Ibu rumah tangga karena ingin kondisi kesejahteraan yaitu sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, persiapan materi berbagai jaminan masa depan kehidupannya, ketentraman dan keamanan (3).Peran Sosial Peran ini merupakan kebutuhan wanita untuk mengaktualisasikan dirinya dalam masyarakat.Tingkat peranan berbeda-beda sesuai dengan budaya atau kondisi alam dan dengan mengetahui kemampuannya.


Pendapat goode (2004:151) Kompleksitas penting lainya terjadi dalam keadaan dimana laki-laki dan wanita sama-sama mempunyai kekuasaan perbedaan-perbedaan dalam jenis-jenis kekuasaan mungkin juga penting. Kekuasaan laki-laki itu sudah dianggap wajar, ibu pemimpin rumah tangga yang setengah baya atau tua dapat ditemukan dibanyak rumah. Wanita itu menjadi pusat inisiatif dan keputusan. Tetapi laki-laki kepada keluarganya rupanya mengakui kekuasaan itu,dengan tetap berhak mengambilnya kembali jika ia menghendakinya.

Kesimpulan


Dari penjelasan, dapatlah dikatakan bahwa yang menjadi menjadi konsep dasar sosiologi keluarga ialah cabang studi dalam sosiologi yang mengkaji perihal fenomena realitas dari interaksi, pola, bentuk, dan perubahan dalam lembaga keluarga.


Studi ilmu sosiologi yang memberikan penjelasan mengenai realitas interaksi sosial, pola, bentuk sosialisasi, dan beragam perubahan sosial yang berada dalam lembaga keluarga. Sosiologi kelurga ini diartikan sebagai bentuk kajian mengenai hubungan-hubungan dalam masyarakat, yang bisa berakibat diintegrasi keluarga atau sebalinya yakni, integrasi keluarga.


Kelurga dalam sosiologi memiliki peranan yang sangat penting, pasalnya dengan keluarga yang baik individu akan mampu menghindari beragam kegiatan yang akan merusak kesetabilan hubungan dalam masyarakat. Oleh karena itulah hal ini menjadi penyebab pentingnya kelurga di cabang ilmu sendiri dalam sosiologi.

Daftar Pustaka
https://jurnalsosiologi.fisip.unila.ac.id/index.php/jurnal/article/download/75/79
http://jurnal.unpad.ac.id/share/article/download/13089/5970
https://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/download/2618/2173
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/776/439
https://jurnal.uns.ac.id/jas/article/view/44349
 https://repository.unair.ac.id/17635/16/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun