Mohon tunggu...
HARMITA
HARMITA Mohon Tunggu... Administrasi - #niatkan di setiap langkah, hanya untuk kebaikan

#jalani_syukuri_nikmati #bahagia itu sederhana. Cukup kau syukuri dari setiap yang Allah berikan, bukan sibuk memikirkan apa yang orang lain dapatkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jika Hidup Terhenti Seketika

22 Agustus 2019   15:27 Diperbarui: 22 Agustus 2019   17:17 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa yang tengah kalian bayangkan, ketika membaca tentang itu?

Setiap kita punya rasa, dan hanya hati kita dan Allah yang mengerti serta paham jawabannya. Pertanyaan itu, tidak untuk di jawab gaesss. Cuma untuk menjadi sebuah pertanyaan, yang layak kita pikirkan.

Ingatkan dengan hadist tentang anjuran mengingat kepada kematian?

Dari Abu Hurairah , dari Nabi Muhammad saw, beliau berkata: "Perbanyaklah mengingat hal yang akan memutuskan berbagai kenikmatan." --Yaitu maut. (HR. Ashabus Sunan, dishahihkan Al-Albani dalam Al-Irwa')

Beberapa hari terakhir ini, qadarullah Allah tengah menunjukkan kebesaran-Nya (terj, saya sakit, dan ini sudah masuk minggu ketiga). Tapi tenang gaesss,,, tidak ada niat untuk membahas tentang saya sakit (apalagi kalo sampe ngebahas saya sakit apa, hehe. Keep silent aje yah sakitnya sakit apa).

Hanya ingin berbagi rasa. Mungkin saja, di luar sana, kawan-kawan yang tengah membaca mungkin juga tengah mengalami ujian seperti yang tengah penulis alami.

Minggu pertama sakit, keluhan itu sudah sangat terasa mengganggu untuk bekerja. Minggu kedua, qadarullah saya harus memaksakan diri untuk check up ke dokter. Dan setelah check up di hari ke empat minggu kedua, sampai dengan hari ini, saya izin tidak bisa masuk kerja.

Sakit yang saya alami, mungkin sesuatu hal yang biasa. Tapi, mungkin karena sakit yang teramat sakit saya rasakan dua malam di minggu kedua itu. Langsung mengingatkan saya tentang kematian.

Sampai terlintas satu hal, "Ya Allah, jika memang saya tidak layak untuk hidup lebih lama lagi. Maka, izinkan saya untuk kembali pada-Mu dan ampunilah dosa-dosaku. Tapi, jika Engkau masih memberi izin untuk diri ini hidup. 

Maka kuatkan diri ini atas apa yang Engkau taqdirkan. Jika memang harus sakit (terj, demam), maka hilangkan sakit (terj, nyeri dan sakit efek demam) ini. Saya ridho, jika memang ini yang terbaik menurut-Mu ya Allah".

Mungkin, jika pembaca sekalian pun mengalami sakit yang tak tertahankan. Akan terpikirkan hal yang sama, dengan apa yang saya pernah pikirkan saat itu. Dan, qadarullah setelah itu, setelah dua malam saya tidak bisa menahan sakit. Keesokkan harinya (setelah meminum obat), rasa sakit itu mulai berkurang (terj, hanya tinggal demamnya).

Karena sakit ini, saya kesulitan dalam melaksanakan sholat, dengan posisi apapun yang di anjurkan. Sampai ada yang mengatakan kepada saya, "kan lagi sakit, mending ngak sholat aja dulu".

Saya hanya bisa tersenyum, tapi tak saya jawab apapun selain tetap bergerak sholat. Karena usia beliau lebih tua dari saya. Meski sebenarnya sangat sulit, tapi setelah mendengar ucapan beliau tadi, saya hanya berusaha meyakinkan diri. Bahwa sakit, tidak untuk menjadi penghalang sholat. Mungkin, sholat sunnah saya akan banyak yang tertinggal. Tapi, sholat wajib saya tetap harus saya sempurnakan.

Kalo sedang dalam keadaan seperti ini, selain ingat akan kematian, saya ingat akan perjuangan orang-orang yang sakit sejak kecilnya, atau sakit yang sudah lama ia alami. Siapa saya jika hanya sakit sedikit dan sebentar saja, tapi sudah mengeluh?

Kalo berbicara tentang mengeluh, takkan ada habisnya kita mengeluhkan hidup ini. Tapi, lagi dan lagi, Allah yang menguatkan kita, karena iman kita mampu bertahan.

Kalo tengah di beri ujian seperti ini, ingat akan sebuah hadist tentang keutamaan sabar dan syukur.

Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu'anhu dia berkata, Rasulullah Saw, bersabda: "Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya". (HR. Muslim. no. 2999)

Maka, masih layakkah kita mengeluh? Dari sekian banyak nikmat, di beri ujian sebentar tapi begitu cepat lisan mengeluh.

Setiap kita, punya ujian hidup sesuai dengan apa yang sudah Allah tetapkan. Laksana anak SD, tidak akan mengikuti soal ujian anak SMA. Begitulah kehidupan, kita melewati ujian berdasarkan kadar keimanan kita masing-masing, dimana hanya Allah yang tahu.

Berbicara tentang kematian, bukan karena sakit baru ingat mati. Karena syarat mati tidak harus sakit, karena yang sehat pun banyak yang meninggal lebih dulu. Syarat mati tidak harus tua, karena yang muda juga banyak meninggal lebih dulu.

Lagi dan lagi, kematian itu sebuah misteri tapi pasti akan terjadi. Kapan waktunya hanya Allah yang tahu.

Kewajiban kita bukan menghakimi diri, sebentar lagi akan mati, lantas mengurung diri dan bersedih hati. Tapi, kewajiban kita mempersiapkan diri, agar nanti bisa husnul khotimah.

Untuk semua pembaca, yang mungkin saat ini sedang sakit, atau ada keluarga yang sakit. Tetap semangat, tidak ada yang lepas dari pantauan Allah. Yakinlah, bahwa semua yang terjadi ada masa-nya.

Untuk semua pembaca, yang sampai hari ini sehat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Bersyukurlah ,,, karena banyak orang yang sakit, sangat ingin merasakan sehat yang sempurna.

Sama-sama saling mengingatkan ya gaesss ,,, rizki, jodoh, dan maut, semua sudah di tetapkan oleh Allah. Ketika sudaj saatnya, tidak ada yang bisa menukar dengan waktu yang lain atau dengan hal yang lain.

Jalani lah apa yang bisa kau jalani sekarang, karena mungkin setelah ini semuanya akan hilang.

Syukurilah, atas apa yang Allah berikan untuk hidupmu. Karena, (meskipun kau tengah sakit) segala sesuatu yang Allah taqdirkan pasti itu yang terbaik untukmu.

Setelah kau bisa bersyukur, kau akan bisa merasakan nikmat yang luar biasa. Yang hanya engkau dan Allah yang tau, bagaimana bahagianya hidup yang Allah taqdirkan untukmu. 

Jadi? Jalani, syukuri, nikmati

Hidup hanya sementara, kurangi mengeluh perbanyak rasa syukur. Perkuat iman, dan prasangka baik akan ketetapan Allah.

Bahagia itu sederhana kawan ,,, .

Cukup kau syukuri dari setiap yang Allah berikan, bukan sibuk memikirkan apa yang orang lain dapatkan, keep smile.

Allah SWT berfirman, yang artinya:

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS.14:7)

#hidup_itu_sederhana

#jalani_syukuri_nikmati

@mita_azzahra1

s.id/ig_mitaazzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun