Teori Kontrol yaitu bila kita ingin membuat kemajuan perlahan, sedikit-sedikit, ubahlah sikap atau perilaku kita. Namun bila kita ingin memperbaiki cara-cara utama kita, maka kita perlu mengubah kerangka acuan kita. Ubahlah bagaimana kita melihat dunia, bagaimana kita berpikir tentang manusia, ubahlah paradigma kita, skema pemahaman dan penjelasan aspek-aspek tertentu tentang realitas".
Selain itu juga mempelajari 3 motivasi perilaku manusia yaitu:
- Menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
- Mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain
- Menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya
Dari 3 motivasi tersebut yang paling ideal menurut saya sebagai pendidik yaitu Menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya
Hukuman dan penghargaan dinilai berdampak negative dalam jangka panjang dijelaskan dalam modul ini.
Dalam pembelajaran merdeka belajar guru harus mengetahui 5 Posisi control guru
- Penghukum
- Pembuat rasa bersalah
- Teman
- Pemantau
- Manager
yang paling baik menurut saya adalah posisi kontrol sebagai manager karena pada posisi ini guru berbuat sesuatu bersama murid, mempersilahkan murid membertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. Seorang manager telah memiliki ketrampilan diposisi teman maupun pemantau.
Selain itu calon guru penggerak diharapkan mengenal 5 kebutuhan dasar manusia
- Penguasaan
- Kasih sayang dan rasa diterima
- Kebebasan
- Kesenangan
- Bertahan hidup
Ketika seorang murid kebutuhan dasarnya terpenuhi maka tidak akan melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan.
Materi selanjutnya yaitu 5 kebutuhan dasar manusia
- Penguasaan
- Kasih sayang dan rasa diterima
- Kebebasan
- Kesenangan
- Bertahan hidup
Membuat keyakinan kelas sangat penting karena dalam nilai-nilai kebajikan menekankan pada keyakinan seseorang akan lebih memotivasi seseorang dari dalam. Nilai-nilai Kebajikan bahwa menekankan pada keyakinan murid akan lebih memotivasi seseorang dari dalam. Murid akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna
Ketika seorang murid kebutuhan dasarnya terpenuhi maka tidak akan melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan