d.Dalam hal ini peran terbesar orang tua terhadap anak adalah dalam menyiapkan anak tersebut untuk siap meninggalkan keluarga asal dan menjadi orang yang mandiri dan dewasa.> Siap untuk diproses dari luka-luka lama, sehingga masa lalu tidak memiliki pengaruh negatif dalam kehidupan keluarga yang baruPernikahan sering menjadi ajang bagi masa lalu dua orang untuk ambil peranan. Sering pertengkaran terjadi, walaupun dipicu oleh masalah masa kini, namun sebenarnya pertengkaran itu hanyalah membuka luka lama, yang dialami oleh mungkin satu atau kedua pasangan itu. Karenanya penting untuk dapat membedakan mana yang sedang menjadi faktor dominan dalam suatu konflik atau pengambilan keputusan -- apakah masa lalu atau masa sekarang. Ketika masa lalu masih memberi pengaruh yang besar dan negatif, maka pasangan harus siap untuk membereskannya dengan cara yang sehat.Memisahkan diri dan memutuskan untuk memberi batasan yang jelas> Harus ada pemisahan dan batasan yang jelas antara keluarga asal dan keluarga baruPemisahan itu sebaiknya berupa pemisahan fisik -- ketika keluarga yang baru menempati rumah sendiri dan dan mengaturnya tanpa terlalu banyak campur tangan pihak lain. Ketika pemisahan secara fisik tidak dapat dilakukan, perlu ada pemikiran bahwa hal tersebut hanya berlangsung sementara saja dan bukan hal yang permanen. Namun yang paling penting adalah batasan yang jelas -- di mana keluarga yang baru menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilewati> Meninggalkan aturan-aturan keluarga asal yang sudah tidak sesuai dan menggantinya dengan aturan keluarga yang baru.
 Tidak semua aturan yang diberikan pada keluarga asal kita merupakan hal-hal yang prinsipil. Kita harus bisa membedakan mana yang merupakan prinsip dasar sesuai kebenaran Firman Tuhan, mana prinsip yang membawa kebaikan, dan mana aturan yang tidak prinsipil yang bisa diganti dengan aturan yang lebih sesuai dengan kondisi keluarga yang baru.
 Sering ada aturan yang tersembunyi di dalam keluarga asal, yang kita bawa ke dalam keluarga baru, dan menjadi aturan yang harus dipraktekkan> Meninggalkan ketergantungan -- dan memutuskan untuk mandiri:Â
(i) Mandiri dalam mengambil keputusan -- menolak pola kendali yang tidak sehat: dominasi dan manipulasi,Â
(ii) Mandiri dalam keuangan -- menolak ketergantungan keuangan dengan keluarga as.
Pemahaman tentang BersatuKita telah mempelajari dari Kej 2:24 bahwa pernikahan, yaitu pembentukan sebuah keluarga haruslah memiliki 3 dasar, yaitu :
(i) berdasarkan rancangan Allah,
(ii) bagi orang dewasa (meninggalkan)
(iii) terdiri dari satu pria dan satu perempuan (bersatu).Kita juga telah belajar tentang konsep Meninggalkan -- yaitu satu keputusan untuk menjadi dewasa, secara emosi, lewat pemisahan diri dan pemberian batas, meninggalkan ketergantungan dan menjadi mandiri. Saat ini kita akan belajar konsep Bersatu sebagai syarat terjadinya keluarga yang harmonis.Apa yang dimaksudkan dengan bersatu dalam pernikahan:Dua pribadi yang memiliki keunikan masing-masing yang memilih untuk melebur dalam satu kesatuan, menjadi terikat satu sama lain dalam perjanjian.Apa saja yang perlu disatukan, ketika menjadi suami dan istri?
Menjadi satu kesatuan dalam kasih:
 1. Kesatuan secara tubuh, namun juga secara emosi -- menjadi satu daging berarti ada kedekatan dan keintiman secara fisik, seksual dan juga emosional.Pada mulanya ketika laki-laki dan perempuan diciptakan, tidak ada batas yang memisahkan Adam dan Hawa, bahkan pakaian pun tidak. Dan itu adalah rencana awal Allah bagi suami dan istri ketika mereka akan memiliki keintiman yang sangat dalam. Namun karena kejatuhan manusia dalam dosa, Adam dan Hawa memiliki batas secara fisik lewat pakaian mereka, tapi juga secara emosi, karena mereka mulai menyalahkan satu sama lain. Saat ini dibutuhkan cara-cara dan komitmen yang sehat, agar suami dan istri memiliki keintiman secara fisik, seksual dan emosional. Banyak keluarga yang tidak didasari oleh kasih dan keintiman satu sama lain, dan walaupun dari luar kelihatannya baik-baik saja, namun sebenarnya mereka sebenarnya kehilangan sukacita berkeluarga.