Seseorang yang selalu mengalah, belum tentu orang yang rendah hati, bila dalam mengalahnya itu ia dalam hatinya merasa lebih dari orang yang membantahnya. Itu hanya ciri orang yang memang tidak suka ribut atau orang yang tidak peduli. Kerendahan hati adalah kesadaran bahwa semua hal yang ada pada diri kita berasal dari Tuhan, dan untuk kemuliaan Tuhan.Â
 1 Korintus 4:7Â
"Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"
Roma 11:36Â
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!"
Orang yang rendah hati akan siap menerima teguran ketika ia melakukan kesalahan, berani mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Orang yang rendah hati memiliki kasih Allah yaitu tidak memegahkan diri dan tidak sombong (baca: 1 Korintus 13:4b) dan mudah mengampuni orang yang bersalah kepadanya (baca: Matius 6:14,15).Â
Orang yang rendah hati memiliki kelemahlembutan sehingga ia mudah dibentuk oleh Allah. Seseorang dapat belajar menjadi rendah hati hanya dan bila ia menghidupkan Kristus untuk berhuni di dalam dirinya. Artinya, dalam hidupnya yang dimunculkan adalah pikiran dan perasaan Kristus. Jiwanya benar-benar rela dikuasai oleh Yesus Kristus.Â
Tuhan Yesus memiliki sikap rendah hati yang sempurna, yang patut kita teladani. Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri dengan menanggalkan segala kekayaan, kemuliaan, kekuatan, kekuasaan, kebesaran, kehormatan, kemegahan yang dimilikiNya.Â
Walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan (baca: Filipi 2 : 6-8) agar kita juga senantiasa merendahkan diri dan taat kepada Allah Bapa. Karena sikap kerendahan hati-Nya yang luar biasa, Allah Bapa sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas nama. Dalam injil Yakobus 4:10 "Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu."
3. KESIMPULAN
Sikap sombong dan rendah hati menandakan kualitas hidup dalam Firman. Kita dapat memilih apakah ingin menjadi manusia sombong atau manusia rendah hati.