Sombong vs rendah hati merupakan sikap hidup sehari-hari yang perlu diwaspadai dan dijaga, mengapa?
Sebab orang yang sombong tipis bedanya dengan orang yang rendah hati. Bisa saja melalui ucapan dan tindakan kita yang sepertinya merendah, tetapi tanpa kita sadari kita telah menyombongkan diri.Â
Misalnya, di depan khalayak ramai atau di tengah ibadah ucapan syukur kita bersaksi dan memberi sambutan yang menjelaskan semua keberhasilan anak-anak kita, menjelaskan semua keberhasilan usaha kita, menjelaskan semua kehebatan dan karier kita yang dibungkus dalam ibadah ucapan syukur. Tampaknya memang agak rohani tetapi esensinya sebenarnya adalah kesombongan diri.
Baca juga :Kesombongan Menghilangkan Kesempatan Berbuat Baik
1. KESOMBONGAN
Kesombongan terhadap orang lain terjadi ketika kita memposisikan diri kita lebih tinggi atau lebih hebat daripada orang lain. Sementara, orang yang rendah hati tetap memposisikan dirinya sebagai penerima anugerah Ilahi yang tidak sempurna dan lemah. Dia merasa memperoleh segala sesuatunya karena kasih karunia Allah bukan karena kegagahan dan kehebatannya.
Lukas 18:9-14 adalah perumpamaan yang diberikan oleh Tuhan Yesus tentang orang Farisi dan pemungut cukai. Suatu penggambaran yang kontras antara sikap sombong dan rendah hati.Â
Seorang Farisi dengan sombongnya menyampaikan kehebatan dan kebenarannya kepada Allah dalam doanya, sementara seorang pemungut cukai yang merasa dirinya kotor, berdosa, memohon belas kasihan Allah untuk mengampuni dirinya yang berdosa. Bila orang Farisi itu membenarkan dirinya dihadapan Allah, pemungut cukai malah merasa penuh dosa dan berharap akan belas kasihan Allah.Â
Ada sikap manusia yang merasa sudah benar dan tidak perlu lagi memperbaiki diri. Namun, ada pula manusia yang merasa kotor, butuh dirinya diperbaiki, butuh diampuni dan dibenarkan oleh Allah Bapa di Surga.
Baca juga : Peribahasa dalam Beberapa Bahasa tentang Kesombongan
Kesombongan itu sendiri ada banyak macamnya. Misalnya, sombong karena kekayaan, sombong karena ketampanan/kecantikan, sombong karena pengetahuan, merasa dirinya lebih pandai dari orang lain.Â