Inflasi
Kenaikan harga bahan pokok sering kali memicu inflasi. Saat harga bahan pokok naik, produsen dan distributor cenderung menaikkan harga jual mereka untuk menutup biaya tambahan. Inflasi yang tinggi dapat memburuk stabilitas moneter dan menambah tekanan pada bank sentral untuk menyesuaikan suku bunga. Misalnya, inflasi yang tinggi akhir-akhir ini telah memaksa Bank Indonesia untuk meningkatkan suku bunga interbank guna mengontrol inflasi.
Penurunan Daya Beli
Harga bahan pokok yang tinggi dapat menurunkan daya beli masyarakat. Keluarga-keluarga yang hidup di golongan ekonomi menengah ke bawah sering kali harus mengatur ulang anggaran mereka demi memenuhi kebutuhan primer seperti pangan dan energi. Ini berarti mereka harus mengurangi pembelian barang-barang non-esensial, sehingga konsumsi domestik pun menurun.
2. Dampak Sosial
Meningkatnya Kemiskinan
Mahalnya harga kebutuhan pokok dapat menyebabkan lebih banyak orang jatuh miskin. Meningkatnya harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan sayuran dapat mempersulit hidup rumah tangga berpendapatan rendah. Mereka mungkin harus memilih antara membeli makanan bergizi atau membayar tagihan-tagihan lainnya
3. Dampak Politik
Ketidakstabilan Politik
Kenaikan harga bahan pokok dapat menciptakan ketidakstabilan politik karena munculnya protes massal dan demonstrasi. Rakyat marah atas situasi ekonomi yang sulit dan pemerintah yang dinilai tidak efektif dalam mengatasi masalah ini. Contohnya, pada masa lalu telah ada kasus dimana mahasiswa melakukan aksi damai namun intens untuk menuntut pemerintah memberlakukan subsidi beras yang lebih adil
Â