Mohon tunggu...
Anita Sofy
Anita Sofy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Saya Anita Sofyanti Dewi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik prodi Ilmu Komunikasi UHAMKA.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbuatan Ghibah Yang Diharamkan Oleh Agama Islam Dalam Acara TV Infotaiment Gosip Artis Indonesia

9 Juli 2023   20:13 Diperbarui: 9 Juli 2023   22:23 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”

Maka, haruslah kita sebagai umat manusia memiliki etika komunikasi islam yaitu, qaulan ma’rufan yang dapat diartikan dengan “ungkapan atau ucapan yang pantas dan baik”. “pantas”  disini juga bisa diartikan sebagai kata-kata yang “terhormat”, sedangkan “baik” diartikan sebagai kata-kata yang “sopan”. Dan juga bermakna pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan. Sebagai muslim yang beriman, perkataan kita harus terjaga dari perkataan yang sia-sia, apapun yang kita ucapkan harus selalu mengandung nasehat, menyejukkan hati bagi orang yang mendengarnya.  Jangan sampai kita hanya mencari-cari kejelekan orang lain, yang hanya bisa mengkritik atau mencari kesalahan orang lain, memfitnah dan menghasut. Seperti yang dikatakan dalam QS. At-Taubah ayat 119:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.

Hendaklah kita sebagaimana manusia selalu mengucapkan kejujuran dan jauhi perkataan yang dusta/bohong. Jadikan saluran TV yang ditonton banyak masyarakat Indonesia sebagai sarana untuk menebar kebaikan.

Source:

Rahmi, A., & Ristiana, Y. (2018). Program infotainment ditinjau dari etika komunikasi Islam (analisis terhadap Insert Siang di TRANS TV edisi bulan Ramadhan 1437 H). Islamic Communication Journal, 2(1), 100-120.

Dewi, M. S. R. (2019). Islam dan etika bermedia (kajian etika komunikasi netizen di media sosial instagram dalam perspektif islam). Research Fair Unisri, 3(1).

Nugroho, P. PERILAKU MASYARAKAT & ETIKA MEDIA DALAM TAYANGAN INFOTAINMENT DI TELEVISI. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 120-131.

Winarno, S. (2015). Pemahaman Media Literacy Televisi Berbasis Personal Competences Framework (Studi Pemahaman Media Literacy Melalui Program Infotainment Pada Ibu-Ibu Perumahan Tegalgondo Asri Malang). Jurnal Humanity, 9(2).

Ariani, A. (2017). Etika Komunikasi Dakwah menurut Al-Quran. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 11(21).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun