Mohon tunggu...
Anita Puspitasari
Anita Puspitasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang yang berharap eksistensi dirinya berpengaruh positif pada orang di sekitarnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Be Here or Behind

28 April 2024   15:31 Diperbarui: 28 April 2024   15:39 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan Program Pelatihan Guru Penggerak yang saya ikuti saya memiliki modal ilmu dan pengalaman dalam mencari celah bergerak dan menggerakkan orang lain dengan kesadaran penuh, tanpa ada paksaan. 

Salah satunya adalah dengan Komunitas Belajar di sekolah kami yang sudah berjalan dengan sistem yang baik. Saya membuat konsep awal Komunitas Belajar ini, sampai akhirnya saya mencari cara agar semua rekan guru di sekolah memiliki peranan di komunitas ini sehingga dapat berperan aktif sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Sampai saat ini, Alhamdulillah semua terlibat aktif sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan dan menjalankannya dengan amanah.

Banyak hal yang saya dapatkan dalam program pelatihan ini, salah satunya adalah ketika melakukan aksi nyata pada setiap sub modulnya. Berawal dari materi tentang segitiga restitusi, saya kaitkan dengan salah satu peserta didik saya yang sering kali tidak masuk sekolah karena kesiangan atau alasan lain selain sakit. Pada buku absen saya, pada setiap pekannya ada saja keterangan tidak masuk karena peserta didik tersebut. Sudah ditegur dan dinasihati beberapa kali, namun tak lama mengulangi lagi. 

Sebelum mempraktikkan segitiga restitusi, saya pelajari benar tentang teori kontrol dan teori tentang kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi, sehingga ketika melakukan praktik segitiga restitusi saya benar-benar memahami alurnya. Ketika saya mempraktikkan kepada peserta didik tersebut, anak tersebut terbuka untuk menceritakan kondisi keluarganya dan kesulitan yang ia alami di rumah. 

Disitulah saya memahami keadaannya dan bijaksana dalam menyikapi alasan kenapa ia sering tidak masuk sekolah karena kesiangan. Setelah melakukan segitiga restitusi sekali, saya melihat ada perubahan sedikit dari dalam dirinya, kesiangannya tak sesering dulu.Sampai pada akhirnya tulisan ini ditulis saya melihat perubahan besar pada dirinya dengan menjadi peserta didik yang rajin hadir di sekolah walaupun dalam kondisi sakit dan terpaksa pulang sekolah sebelum waktunya.

Aksi nyata lain adalah terkait materi coaching untuk supervisi akademik. Dalam aksi nyata ini, saya medapatkan konsep baru tentang supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru yang sangat berbeda prosesnya dari yang saya alami selama menjadi guru. 

Sebelumnya saya memahami supervisi akademik hanya mengumpulkan administrasi guru terkait proses pembelajaran di kelas yang jika dibuat akan sangat tebal halamannya. Administrasi tersebut lalu ditumpuk dan dikumpulkan di ruang kepala sekolah untuk ditandatangani dan distempel, dikembalikan ke guru yang bersangkutan kemudian selesai. 

Dengan mempelajari materi coaching untuk supervisi akademik, konsep tersebut berubah total dengan adanya tahapan pra observasi-observasi-pasca observasi dalam supervisi akademik, sehingga dengan tahapan ini terasa lebih mengena perubahannya pada guru guna memperbaiki kualitas pembelajaran guru tersebut di kelas.

Dan pada saat ini, adanya kebijakan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan pola coaching membuat saya memahami dan mengetahuinya terlebih dahulu sehingga dapat berdiskusi dan berbagi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat lain terkait konsep dan teknis pelaksanaannya.

Atas segala proses yang telah dilewati, kiranya tak henti rasa syukur kepada Allah SWT yang telah menggariskan takdir untuk ikut serta dalam barisan Calon Guru Penggerak Angkatan 9. Juga kepada suami, anak-anak serta orang tua yang telah menjadi penyemangat utama saya hingga di titik ini.

Tak lupa kepada Keluarga Besar SD Negeri Petukangan Utara 09 Pagi yang telah memberikan ruang pada saya untuk terus memperbaiki diri hingga ikut berkontribusi, kepada seluruh murid kelas 6a yang telah memberi kesempatan kepada saya mengambil peran dalam menuntun proses belajar di kelas. dan tak lupa kepada Fasilitator Bapak Adrianus Ranta, pejuang sinyal nun jauh di sana, yang selalu bersemangat membersamai kami, serta jajaran Pengajar Praktik Ibu Saptin dan Ibu Wiwik Sulistiani, mami tercinta yang telah mendampingi dengan penuh kesabaran. Teruntuk pula untuk rekan seperjuangan dalam kelompok, Bapak dan Ibu guru hebat Sri Restioningsih, Sri Mukaromah, Iman Choirul Rifa'i, Wida Wakhid Kurnia Imsa, Dewi Iriani, Faustinus, Ai Zatuddiyanah , Budi Rianto dan Usman Sobari yang telah memberikan rona indah dalam kolaborasi selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun