Tak harus menjadi guru penggerak untuk bergerak, karena saya pun terbiasa bergerak secara mandiri untuk mengembangkan kompetensi saya sebagai seorang guru. Saya yakin banyak guru-guru hebat di luar sana melakuakn hal yang sama.Â
Namun, saya meyakini dengan Program Pelatihan Guru Penggerak yang jika diibaratkan sebagai candradimuka, maka tempat ini adalah sebagai penggemblengan diri agar menjadi pribadi yang terlatih, tangguh dan memiliki resilensi terhadap dinamika pendidikan yang ada saat ini maupun di saat yang akan datang.
Dengan mengikuti program ini saya merasa berada di dalam satu gerbong besar yang melaju di rel yang sama bersama dengan orang-orang yang memiliki keinginan besar memajukan pendidikan di Indonesia.
Harapan saya setelah lulus menjadi guru penggerak adalah saya dapat konsisten memaknai materi-materi yang telah saya dapatkan sebelumnya dan mampu mengaplikasikannya dalam setiap proses pembelajaran di satuan pendidikan tempat saya mengabdikan diri.Â
Saya juga berharap kehadiran saya dimanapun berada dapat menjadi motor penggerak perubahan ke arah yang lebih baik lagi bagi lingkungan sekitar saya, sehingga dapat menebarkan manfaat bagi orang lain.Â
Dan harapan besar saya, dunia pendidikan Indonesia semakin memberikan ruang kemerdekaan bagi peserta didik dan guru dalam memaknai sebuah pendidikan sebagai jalan membentuk peradaban bangsa, sehingga kebijakan-kebijakan apapun yang dibuat tujuannya adalah demi kemaslahatan generasi sekarang dan yang akan datang.
Mengikuti Program Pelatihan Guru Penggerak merupakan pengalaman berharga bagi saya. Tentu setiap hal memiliki tantangan tersendiri, tak terkecuali dalam program ini.Â
Tantangan saya terbesar adalah bagaimana mendapatkan izin dari suami, karena awalnya suami tidak memberikan izin terkait khawatir kondisi kesehatan saya dan kondisi anak-anak di rumah karena nantinya saya akan semakin sibuk, padahal saat itu keinginan saya cukup besar untuk bisa ikut.Â
Alhamdulillah dengan diskusi akhirnya suami saya memberikan restu untuk mengikuti program pelatihan ini dan hingga kini merupakan supporter terbesar saya dalam menjalani lika liku program pelatihan ini.Â
Awalnya saya merasa kesulitan. Namun, saya mencari tahu tentang program pelatihan ini melalui sosial media dan berdiskusi dengan rekan sejawat yang berada di satuan pendidikan lain yang sudah mengikuti program pelatihan ini, karena di satuan pendidikan tempat saya bertugas belum ada guru penggerak.
Alhamdulillah, setiap tahap saya jalani dengan proses mengumpulkan informasi secara mandiri, Â sampai akhirnya saya dinyatakan lulus pada angkatan 9.