Mohon tunggu...
Anita Puspitasari
Anita Puspitasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang yang berharap eksistensi dirinya berpengaruh positif pada orang di sekitarnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi Modul 3.2: Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

25 Februari 2024   11:48 Diperbarui: 25 Februari 2024   11:49 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dipenghujung Pelatihan Guru Penggerak Angkatan 9 ini, saya mempelajari hal yang menarik lainnya yaitu tentang bagaimana seorang pemimpin mampu mengelola sumber daya yang ada di sekolah untuk kemajuan sekolahnya.Berikut adalah pertanyaan -- pertanyaan terkait Koneksi Antar Materi pada modul 3.2 :

1. Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan 'Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya' dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. 

Pemimpin pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber daya adalah seorang pemimpin yang mampu menerapkan pendekatan berbasis asset atau kekuatan yang dimiliki dengan cara mengidentifikasi dan mengelola sumber daya yang ada disekitarnya untuk menunjang proses pembelajaran sehingga menumbuhkembangkan potensi-potensi yang ada.

Adapun pengimplementasian di dalam kelas dapat dilakukan dengan cara :  

1. Memanfaatkan ruangan kelas sebagai tempat yang dapat memfasilitasi kebutuhan peserta didik untuk belajar dan mengeksplorasi potensi yang ada dalam dirinya.

2. Menghadirkan suasana kelas yang positif dan kolaboratif dengan membuat kesepakatan dan keyakinan kelas.

3. Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam menghadirkan diskusi bermakna terkait pengelolaan kelas.

4. Bekerja sama dengan orang tua peserta didik terkait pengelolaan kelas yang aman dan nyaman berupa pemenuhan kebutuhan kelas.

Sementara pengimplementasian di lingkungan sekolah dengan cara :

1. Melakukan kolaborasi dengan seluruh warga sekolah dalam upaya membangun sekolah yamg mampu memberikan layanan terbaik bagi peserta didik.

2. Membentuk komunitas belajar di sekolah sebagai wadah saling berbagi dan berdiskusi terkait kemajuan peserta didik dan sekolah.

3. Kebijakan Kepala Sekolah yang berpihak pada kepentingan peserta didik sehingga terbangun budaya positif di sekolah.

4. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah dengan maksimal.

5. Menggunakan BOS ( Bantuan Operasional Sekolah ) dan BOP ( Bantuan Operasional Pendidikan ) secara tepat guna untuk keperluan pendanaan sekolah.

6. Berkolaboroasi dengan orang tua peserta didik untuk membantu kegiatan-kegiatan sekolah.

Pengimplementasian di sekitar sekolah dapat dilakukan dangen cara :

1. Membangun relasi positif terhadap warga di sekitar sekolah.

2. Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, Ketua RT, ketua RW, pihak Kelurahan, pihak Kecamatan, Kepolisian, Puskesmas, dan lain-lain.

3. Berpartisipasi aktif dalam upaya melestarikan kebudayaan yang ada di lingkungan sekitar sekolah.

2. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.

Sekolah sebagai sebuah ekosistem memiliki unsur biotik dan abiotic yang harus dimaksimalkan perannya. Adapaun terdapat 7 aset utama yang dimiliki sekolah yang terdiri dari :

1. Modal Manusia
Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang.

Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan hati, tangan, dan kepala.

Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan, contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok. Kecakapan yang berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi. Kecakapan yang berhubungan dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain teater, dan bermain musik.

2. Modal Sosial

Modal sosial dimaknasi sebagai norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan (networking) antara unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat.

Ini juga dapat dimaknai sebagai investasi yang berdampak pada bagaimana manusia, kelompok, dan organisasi dalam komunitas hidup berdampingan, contohnya adanya kepemimpinan, kerjasama, saling percaya, dan rasa memiliki masa depan yang sama.

Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi. Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat yang terdiri atas dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi, atau kesamaan hobi. Terdapat beberapa macam bentuk modal sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas masyarakat.

3. Modal Politik

Modal politik tidak hanya dimaknai sebagai sebuah aktivitas demokratis dalam tataran politik praktis tapi merupakan kemampuan kelompok untuk memengaruhi distribusi sumber daya di dalam unit sosial.

Sebagai kendaraan dalam mencapai tujuan, modal politik berkaitan dengan kekuasaan dan kebijakan. Modal politik juga menjadi sebuah instrumen melalui sumber daya manusia yang dapat memengaruhi kebijakan untuk mencapai kepentingan. Selain itu, modal politik dapat bersifat struktural apabila merujuk pada atribut-atribut dalam sistem politik yang menajamkan partisipasi dalam pengambilan keputusan.

Modal politik sebagai sebagai salah satu aset sekolah dapat digunakan untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran. Misalkan seorang kepala sekolah dengan kewenangan yang dimilikinya, menggunakan kewenangannya untuk membuat kebijakan-kebijakan yang mengakomodir kepentingan warga sekolah dan peningkatan kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid.

4. Modal agama dan budaya

Agama merupakan suatu sistem berperilaku yang mendasar, dan berfungsi untuk mengintegrasikan perilaku individu di dalam sebuah komunitas, baik perilaku lahiriah maupun simbolik. Agama menuntut terbentuknya moral sosial yang bukan hanya kepercayaan, tetapi juga perilaku atau amalan.

Kebudayaan merujuk pada hasil cipta dan karya manusia yang unik yang lahir dari serangkaian ide, gagasan, norma, perilaku, serta benda. Modal budaya dijelaskan dari tiga hal, yaitu keadaan yang melekat dan mewujud, seperti nilai dan tradisi yang dianut dan berkembang dalam masyarakat; keadaan konkret hasil cipta dan karya, seperti lukisan, buku, mesin, kerajinan tangan, dan semua benda yang dihasilkan oleh manusia sebagai bentuk kreativitas; dan sebuah bentuk yang dapat dipelajari melalui kualifikasi akademik, yaitu sekolah.

Identifikasi dan pemetaan modal budaya dan agama merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu komunitas, termasuk kelembagaan dan tokoh-tokoh penting yang berperan langsung atau tidak langsung di dalamnya.

Sangat penting kita mengetahui sejauh mana keberadaan ritual keagamaan dan kebudayaan yang ada di masyarakat serta pola relasi yang tercipta di antaranya dan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama.

5. Modal Fisik
Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu:

Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan.

Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain.

6. Modal lingkungan/alam

Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup. Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara yang bersih, laut, taman, danau, sungai, tumbuhan, hewan, dan sebagainya.

Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa digunakan kembali.

7. Modal finansial

Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah komunitas.

Modal finansial termasuk tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber pendapatan internal dan eksternal.

Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil, bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga bagaimana melakukan pembukuan.

Jika tujuh asset tersebuat dimiliki dan dikelola  pemanfaatannya oleh sekolah secara optimal maka akan membatu pproses pembelajaran di sekolah sehingga menghasilkan peserta didik yang berkualitas.

Sebagai contoh sekolah ingin meningkatkan kemampuan pemanfaatan teknologi di sekolah. Maka sekolah dapat mengoptimalkan asset fisik berupa sarana, prasarana dan media pembelajaran berbasis teknologi. Sekolah juga dapat mengoptimalkan guru-guru yang memiliki kompetensi di bidang IT. Sekolah juga dapat menganggarkan pembelian sarana dan prasarana yang mendukung program tersebut. Kebijakan kepala Sekolah juga tak kalah penting dalam keberhasilan program peningkatan pemanfaatan teknologi di sekolah. Aset lain yang dapat dioptimalkan adalah kerja sama dengan orang tua peserta didik.

Jika kesemuanya berkolaborasi positif maka program sekolah yang ingin meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran di kelas akan berhasil

3. Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

Pada modul 1.1 membahas tentang filosofi pendidikan menurut KI Hajar Dewantara. Sementara itu, dalam materi Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya salah satu pembahasannya adalah tentang pendekatan berbasisi asset. Sehingga pendekatan berbasis asset atau kelebihan sejalan dengan filosofis pendidikan Ki Hajr Dewantara yaitu pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki agar peserta didik mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.  

Pada modul 1.2 membahas tentang nilai dan peran guru penggerak. Salah satu peran guru penggerak adalah menjadi pemimpin pembelajaran.Sehingga, seorang guru harus mampu menjadi seorang pemimpin pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan potensinya dengan mengelola sumber daya yang ada di sekitarnya.

Pada modul 1.3 membahas tentang visi Guru Penggerak melalui  metode BAGJA yang berfungsi sebagai wahana dalam menguatkan hubungan antar manusia di sekolah. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dalam tahap demi tahap memungkinkan seorang pemimpin pembelajaran dapat memetakan asset yang ada di sekolah serta mengelolanya sebagai penunjang kegiatan pembelajaran di sekolah.

Pada modul 1.4 membahas tentang budaya positif. Sehingga kaitannya dengan pengelolaan dan penerapan sumber daya yang baik maka akan membangun budaya positf di sekolah yang baik pula, contohnya dalam memenuhi lima kebutuhan dasar manusia sehingga proses pembelajaran di sekolah menjadi optimal.

Pada modul 2.1 membahas tentang pembelajaran untuk memehuhi kebutuhan belajar murid. Sehingga materi pengelolaan sumber daya di sekolah muaranya adalah bagaimana kebutuhan belajar murid dapat terpenuhi secara optimal dengan terkelolanya sumber daya berupa tujuh asset yang ada di lingkungan sekolah,

Pada modul 2.2 Pendekatan asset atau kelebihan memunculkan peserta didik yang mampu berkembang baik aspek sosial maupun emosional. Karena mereka merasa tidak terhakimi karena kekurangannya, melainkan difasilitasi untuk dilejitkan potensinya.

Pada modul 2.3 Supervisi pendidikan dilakukan dengan menggunakan teknik coaching sehingga dalam setiap permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran di sekolah seorang coachee dapat menemukan jawabannya sendiri dengan menganalisis asset atau kelebihan yang ada di lingkungan sekolah dan memberdayakan ketujuh modal dengan cara yang baik sehingga menimbulkan karakter solutif.

Pada modul 3.1 membahas tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan. Dalam proses pembelajaran di sekolah tak dapat dipungkiri akan menemukan banyak kasus dan tantangan yang harus diselesaikan. Seorang pemimpin pembelajaran hendaknya memaknai setiap nilai-nilai kebajikan yang berlaku secara universal, sehingga dalam pegambilan keputusan dapat dilakukan dengan menggunakan paradigma, prinsip dan langkah-langkah dalam pengujian sebuah keputusan. Pertimbangan ini tentunya dengan mempertimbangkan dalam segala aspek, terutama memaksimalkan modal utama yang tersedia di lingkungan dan berpikir berbasis kelebihan yang dimiliki oleh sekolah.

4. Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

Sebelum mempelajari modul ini, saya hanya berfokus pada kelemahan atau kekurangan, sehingga saya berusaha memperbaiki kekurangan dengan berbagai cara. Ketika terbentur regulasi dan finansial saya merasa kecewa dan gagal sehingga saya merasa putus asa dan pasrah pada keadaan, sehingga tidak ada penyelesaian atau perubahan yang terjadi. 

Setelah mempeajari modul ini, saya mendapat insight baru berupa perubahan pola pikir berbasis kelebihan atau keunggulan yang kita miliki. Bagaimana cara kita menganalisis ketujuh modal yang ada di lingkungan sekitar sekolah dan bagaimana cara mngelolanya dengan optimal. Dengan pemikiran ini saya merasa apapun permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan dengan pemikiran yang lebih positif, kreatif dan inovatif. Di dalam surat Al-Insyirah ayat 5--6, Allah telah menegaskan, "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun