2. Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan bermanfaat
Baik penguatan positif ataupun bujukan merupakan bentuk-bentuk kontrol. Segala sesuatu untuk mempengaruhi murid agar mengulangi suatu perilaku tertentu adalah suatu usaha untuk mengontrol murid tersebut. Dalam jangka waktu tertentu, ketika murid tersebut menyadarinya ia bisa saja menolak bujukan tersebut atau bisa juga murid tersebut melakukan sesuatu tergantung pada pendapat guru, sehingga ia tidak memiliki kemandirian dalam memutuskan sesuatu.
3. Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan karakter
Menerapkan disiplin dengan kritik dan rasa bersalah untuk membuat murid mengikuti keinginan kita akan menjadikan murid memiliki identitas gagal. Murid akan merasa buruk dan bersalah terhadap diri mereka sendiri.Sehingga karakter yang terbentuk merupakan karakter negatif
4. Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa
Orang dewasa harus menyadari bahwa setiap murid memiliki tanggung jawab dan pemikiran atas dirinya sendiri. Perilaku yang memaksa murid justru akan menimbulkan permusuhan atau bentuk penolakan lain.
Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan
Diane Gossen dalam bukunya Restrucuring School Discipline menyatakan ada tiga motivasi perilaku manusia yaitu :
1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
Merupakan tingkat terendah dari motivasi perilaku manusia yang berasal dari luar diri ( eksternal). Timbul rasa ketakutan karena akan mendapat hukuman baik fisik maupun psikologis.
2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain