Mohon tunggu...
Anita
Anita Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Magister Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Sebelas Maret

Keajaiban adalah nama lain dari Doa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akan Beda Jadinya jika Itu Kamu

9 April 2020   19:33 Diperbarui: 9 April 2020   19:44 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kamu, kamu dan kamu.

Burung-burung ikut meledekku, saat aku bernyanyi tentang dirimu.

Senja seakan cemburu bila disetiap bait puisiku, hanyalah tentang dirimu.

Bulan dan bintang tak lagi menyapaku, sebab aku selalu merindumu.

Pagi berlalu pergi, seakan tak ingin melihatku. 

Karena Aku asyik bercengkrama denganmu.

Apa istimewanya Dirimu? Akupun tak tahu.

Hanya orang yang merasakan cinta yang mampu menguraikan kata demi kata untuk menjelaskannya.

Jika kau yang datang, mungkin akan beda jadinya. Aku tidak butuh pikir panjang untuk mengambil keputusan.

Memilihmu bukanlah sesuatu yang sulit bagiku. Aku hanya menggerakkan bibirku untuk mengatakan "iya". 

Mungkin akan banyak pertanyaan yang menyerangku, mengapa Aku memilihmu. Bukankah aku memiliki waktu untuk berbincang dengan Penciptaku meminta yang terbaik. 

Maaf, Aku telah lama melakukannya. Dan jawabannya selalu dirimu. Aku tak pernah memintamu, tapi Tuhan selalu memberikan isyarat bahwa Kamu orangnya. 

Aku tak punya alasan mengapa Aku memilihmu. Aku akan selalu menolak yang datang padaku,jika itu bukan dirimu. Akan kuciptakan seribu alasan untuk tidak menerimanya.

Tapi, jika Kamu tidak pernah datang. Apa yang harus Aku lakukan bila akhirnya ada sebait doa yang mampu mendahului takdir ?

Itu bukan karena Aku, tapi sebab kuasaNya. Aku hanya insan yang diciptakan untuk menunggu dan bertahan untuk tetap menjaga harkat dan martabatku sebagai seorang wanita.

Jika itu bukan dirimu, tapi karena Allah meridhoi apa yang telah berlaku. Maka semua akan indah dan baik-baik saja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun