Dampak terhadap pembentukan jati diri bangsa
1. Membangun jati diri bangsa yang kuat Pendidikan multikultural membantu siswa memahami bahwa mereka adalah bagian dari bangsa yang besar dan beragam . Hal ini menciptakan identitas nasional inklusif yang membuat semua warga negara merasa dihargai dan menjadi bagiannya.
2. Mengembangkan Sikap Kritis dan Terbuka Siswa yang dididik dalam lingkungan multikultural cenderung mempunyai sikap  lebih kritis dan terbuka terhadap pandangan dan sudut pandang yang berbeda.
3. Pencegahan Konflik Sosial Memahami dan menghargai perbedaan dapat meminimalkan potensi konflik sosial yang timbul karena prasangka dan diskriminasi. Pendidikan multikultural mengajarkan nilai-nilai perdamaian dan resolusi konflik sejak dini.
Tantangan dan Solusi
1. Resistensi terhadap Perubahan Beberapa orang menolak pendekatan multikultural karena mungkin dapat mengganggu nilai-nilai tradisional. Solusinya terletak pada dialog dan pendidikan yang menekankan bahwa penghormatan terhadap keberagaman sejalan dengan nilai-nilai lokal.
2. Sumber Daya Terbatas Melaksanakan pendidikan multikultural memerlukan sumber daya yang memadai, baik berupa bahan ajar maupun pelatihan guru.Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu berinvestasi dalam menyediakan sumber daya ini.
3. Kurangnya pemahaman dan kesadaran Tidak semua guru dan pemangku kepentingan memahami sepenuhnya pentingnya pendidikan multikultural.Oleh karena itu, diperlukan kampanye  dan pelatihan kesadaran yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Secara singkat dapat dikatakan bahwa pendekatan multikultural dalam pendidikan dasar mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter bangsa yang inklusif, toleran, dan menghargai keberagaman. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai multikultural ke dalam kurikulum, menggunakan bahan ajar yang mencerminkan keragaman budaya dan pelatihan guru yang berkelanjutan, pendidikan multikultural membantu siswa mengembangkan sikap positif terhadap perbedaan.Pendekatan seperti itu tidak hanya memperkaya visi siswa tentang budaya yang berbeda, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup berdampingan secara harmonis. Dengan demikian, pendidikan multikultural berkontribusi terhadap pembentukan jati diri bangsa yang kuat, memperkuat solidaritas sosial, dan mencegah konflik berdasarkan prasangka dan diskriminasi. Penerapan pendekatan ini secara efektif memerlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat.Secara keseluruhan, pendidikan multikultural merupakan landasan yang kokoh untuk menciptakan masyarakat yang adil, damai, dan beradab serta mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan global dengan sikap terbuka dan inklusif
Daftar pustaka