Keluarga, sekolah dan lingkungan adalah tiga elemen yang dimaksud. Tiga elemen ini diharapkan bisa saling mendukung untuk pertumbuhan sosial dan pembentukan karakter remaja. Jika hanya salah satu saja maka akan terjadi kepincangan dan harapan yang dimaksud tidak tercapai secara sempurna.
Pembentukan karakter remaja di keluarga adalah pembentukan yang pertama dan utama. Keluarga menjadi pijakan berbagai aturan hidup dan pedoman membangun prinsip si remaja. Oleh karena itu dibutuhkan teladan orang tua untuk terciptanya kebiasaan dari perilaku yang baik.
Orang tua harus membangun komunikasi yang baik dengan remaja. Mulai terbuka dan saling jujur agar bisa saling memahami perasaan dan apa kebutuhan remaja. Orang tua memberikan apresiasi jika si remaja berhasil melakukan suatu perilaku terpuji. Beri penghargaan atas usaha yang dicapainya. Hal ini untuk memupuk rasa percaya diri, memotivasi dan membantu perkembangan mental dan sosial remaja.
Sekolah adalah rumah kedua bagi remaja. Waktu mereka akan habis di rumah setelah itu di sekolah. Di sini mereka ditempa berbagai disiplin ilmu pengetahuan akademik. Di sekolah adalah tempat pembentukan karakter kedua bagi remaja.Â
Guru itu "digugu dan ditiru" begitu pepatah Jawa mengajarkan. Digugu maksudnya didengungkan petuah nasehatnya dan ditiru itu segala perilaku guru itu adalah benar. Guru digambarkan sebagai makhluk sempurna yang bisa mengamalkan ajarannya dan tidak akan melakukan kesalahan-kesalahan.
Peran guru di sekolah adalah sebagai mentor atau pembimbing. Jika siswanya salah maka diluruskan bukan langsung menghukum. Terkadang menjadi buah simalakama jika ternyata guru mempunyai itikad baik akan tetapi siswa semaunya sendiri. Jika mendapatkan teguran dari guru lapor orang tua dan tanpa meneliti lebih lanjut, orang tua langsung merendahkan si guru.
Inilah awal petaka dimulai. Orang tua yang tidak berbuat adil maka kedzolimannya akan kembali ke dirinya sendiri dan keluarganya. Berhati-hatilah itu sikap yang bijak bagi orang tua. Tunjukkan sikap hormat dan menghargai guru maka anak anda akan menjadi pribadi yang mulia.
Elemen ketiga adalah masyarakat. Pembentukan karakter remaja dipengaruhi oleh lingkungan komunitasnya. Jika si remaja banyak bergaul dengan pribadi yang positif maka hal ini akan menular, si remaja menjadi positif. Teman bergaul pengaruhnya sangat besar. Maka memilih teman wajib dikedepankan oleh si remaja dan orang tua.
Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung remaja adalah hal yang penting untuk kenyamanan si remaja. Karena remaja akan merasa dihargai dan didukung oleh lingkungannya. Kegiatan positif dianjurkan diikuti oleh para remaja seperti berangkat taklim atau pengajian, berolahraga, kegiatan sosial yang memupuk jiwa kepemimpinan dan berkontribusi secara aktif terhadap kegiatan.
Penutup
Pengawalan remaja adalah kunci pembentukan karakter mereka. Arahkan, bimbing dan dukung kegiatannya secara positif. Tiga elemen yang membantu pembentukan karakter remaja adalah keluarga, sekolah dan lingkungan. Beri kenyamanan untuk remaja agar perkembangan jiwa mereka sehat dan terbentuk karakter yang kuat dan positif.